Asisten III Setda Sultra Sukanto Toding (keempat dari kanan) usai melepas ekpor komoditas pertanian, Kamis (30/12).
KENDARI, BKK- Perusahaan asal Sulawesi Tenggara (Sultra), CV Best Farmer Indonesia, mengekspor 18 ton jambu mete ke luar negeri. Pelepasan ekspor dilakukan Balai Karantina Pertanian (Barantan) Kendari bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov), pada Kamis (30/12), melalui pelabuhan peti kemas New Port Kendari.
Pemilik CV Best Farmer Indonesia adalah Steven Stenly. Pria kelahiran 1994 ini seorang Youtuber ini mengaku, bergelut di bidang ekspor hasil perkebunan daerah tidak mudah. Butuh keseriusan dan keyakinan kuat untuk mencapainya.
“Tiga bulan saya fokus di ekspor ini, selama merintis banyak sekali rintangan masalah yang dihadapi. Tetapi saya yakin ini pasti berhasil. Saya sudah keliling Sultra untuk mencari produk unggulan dan akhirnya memutuskan ekspor kacang mete gelondongan,” ujar Steven kepada awak media, Sabtu (1/1).
Kata Steven, 18 ton kacang mete yang diekspor ke Vietnam berasal dari petani jambu mete di beberapa kabupaten di Sultra. Sebut saja, Konawe Kepulauan (Konkep), Buton, dan Kabupaten Muna.
Pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kendari ini menuturkan, kacang mete merupakan komoditi unggulan Sultra, meskipun masih ada hasil perkebunan unggulan lainnya seperti kelapa dan turunannya. Namun menurutnya, kacang mete Sultra jauh lebih baik kualitasnya dibanding daerah lain di Indonesia. Apalagi Sultra merupakan penghasil kacang mete terbaik di dunia.
“Meskipun masih ada hasil perkebunan unggulan yang lain, tapi tiga bulan terakhir ini, saya fokus mencari pasar kacang mete di luar negeri, ” ucapnya.
Steven mengatakan, pasar kacang mete di luar negeri sangat bagus, banyak permintaan kacang mete dari India dan Vietnam. Apalagi saat ini buyer asal India sudah ada di Kendari dan siap membeli hasil perkebunan kacang mete Sultra
“Saya targetkan, di 2022 saya bisa tembus pasar Cina, dengan mengekspor 50 kontainer dalam setahun,” cetus Steven.
Ia berharap, mampu memberi semangat bagi generasi muda di Sultra. Juga menjadi contoh yang baik, sehingga anak muda di Sultra bisa membuktikan bahwa mereka pun mampu menembus pasar Internasional.
Acara pelepasan ekspor merupakan kegiatan Barantan dengan nama kegiatan “Gebyar Ekspor”, serentak dilaksanakan melalui 33 pintu ekspor secara hybrid (daring dan luring), yang dipusatkan di terminal peti kemas Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar pada Kamis (30/12).
Kepala Balai Karantina Pertanian Kendari N Prayatno Ginting mengatakan, dari sistem pencatatan informasi perkarantinaan Iqfast komoditas pertanian yang telah di ekspor Sultra tahun 2021 baik hewan maupun tumbuhan mencapai Rp4,9 miliar
“Adapun komoditas pertanian yang diekspor hari ini biji Mete dengan negara tujuan yaitu Vietnam sebanyak 18 ton, tentu saja ini memberikan dampak positif terhadap perekonomian warga Sultra di tengah pandemi Covid-19 serta selaras dengan program unggulan Kementerian Pertanian yaitu Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks),” beber Ginting. (din/iis)