Maulana Yusuf.
KENDARI, BKK – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan empat sasaran literasi keuangan di Sulaawesi Tenggara (Sultra).
Keempat itu adalah perempuan atau ibu rumah tangga (IRT), sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), masyarakat daerah tertinggal, terluar dan terdepan serta para kaum difabel.
Kepala Bagian (Kabag) Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Sultra, Maulana Yusuf saat ditemui, Rabu (5/1) mengatakan pada tahun 2022 ini, pihaknya menyasar empat sasaran literasi keuangan di Sultra.
Sebab, menurut dia, literasi sektor jasa keuangan penting dilakukan agar pemahaman masyarakat terkait produk dan penggunaan sektor keuangan lebih efektif.
Maulana menuturkan, untuk daerah sasaran literasi dioptimalkan dapat mencapai target semua Kabupaten dan Kota di Sultra. Hal itu dilakukan melalui sinergitas dengan pemda secara efektif untuk peningkatan literasi keuangan di daerah.
“Jadi, kami memang diberi wewenang untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap sektor jasa keuangan atau literasi keuangan sehingga mendorong akses terhadap produk lembaga keuangan atau inklusi keuangan,” ujarnya.
Dikatakan, pemerintah pusat telah menargetkan literasi dan inklusi keuangan masing-masing 50% dan 90% pada 2024 mendatang. Sehingga, OJK di daerah dituntut agar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
Kemudian, untuk mencapai target literasi dan inklusi keuangan sebesar 50% dan 90% pada tahun 2024 sesuai dengan strategi nasional keuangan inklusi (SNKI), pihaknya aktif melakukan edukasi ke berbagai lapisan masyarakat dengan bersinergi berbagai stakeholder dan memakai berbagai strategi.
“Sebagai patokan di 2021, OJK Sultra telah melakukan edukasi sebanyak 77 kali dengan total peserta mencapai sekira 6.630 orang. Kemudian, 28 kali kegiatan tata muka yang melibatkan pelaku jasa keuangan bagi perguruan tinggi negeri, swasta, dan sekolah menengah atas negeri dengan jumlah total 1.672 peserta,” pungkasnya. (cr4/nan)