KENDARI, BKK- Peristiwa perompakan terjadi di Perairan Morosi Kabupaten Konawe. Sebuah kapal tongkang minyak atau Self- Propelled Oil Barge (SPOB) Graha 21 dirompok oleh sekolompok orang bersenjata tajam, Kamis (6/1) lalu sekitar pukul 21.30 Wita.
Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Patroli Polisi Air dan Udara (Polirud) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) Komisaris Polisi (Kompol) Wahyu Adi Waluyo SIK membenarkan kejadian tersebut.
Kata dia, pihaknya menerima informasi tersebut telah turun ke tempat kejadian perkara (TKP).
“Masih dalam proses lidik (penyelidikan). Anggota sudah ke TKP melakukan patroli, kejadiannya 2 hari lalu. Yang bisa kami sampaikan (perkembangannya) masih sementara lidik,” tutur Wahyu dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Minggu (9/1).
Beradasarkan informasi yang didapat wartawan koran ini, kejadian perompakan terjadi saat SPOB Graha 21 berlabuh jangkar atau kapal terapung tanpa bergerak di Perairan Morosi Kabupaten Konawe.
Saat itu, 6 orang perampok dengan wajah tertutup menggunakan speed bood merompak kapal tersebut.
Empat orang perompak naik ke kapal membawa senjata tajam (sajam) yakni golok samurai dan celurit.
Sementara 2 orang lainnya stand by di speed boat sambil berputar-putar mengelilingi kapal dan mengamati situasi.
Para perompak sempat mengumpulkan seluruh anak buah kapal (ABK) SPOB Graha yang berjumlah 8 orang, diikat dengan tali plastik yang disiapkan oleh mereka.
Kemudian, dua orang ABK diarahkan oleh perompak tersebut untuk angkat jangkar dan mengancam nahkoda untuk menggerakan kapal ke arah Pulau Saponda.
Dalam perjalanan, perompak menutupi identitas Kapal SPOB Graha 21 dengan cara mengecat nama kapal, tanda selar dan tulisan dilarang meroko (no smoking).
Pada hari Jumat (7/1) sekira pukul 02.45 Wita, kapal berhenti dan mengapung, para ABK yang mengemudikan kapal disekap kembali.
Selanjutnya para perompak mengambil barang-barang berharga milik kapal dan ABK. Saat para perompak meninggalkan kapal, nahkoda mengarahkan kapal menuju ke Perairan Morosi dan berlabuh jangkar kembali.
Sekitar pukul 07.00 Wita, saat berlabuh jangkar, nahkoda kapal menghubungi kapal lain untuk melaporkan kejadian tersebut.
Dalam kejadian tersebut, tidak ada korban jiwa. Hanya saja barang-barang berharga milik ABK diambil yakni 12 unit HP berbagai merek, GPS Merk Furuno 1 unit, HT Merk Samyung dan ICOM 4 unit, laptop 1 unit, teropong Kapal 1 buah, jam tangan 3 buah, uang Rp2 juta, ayam Thailand 1 ekor dan 5 unit power bank HP. (cr2/iis)