Bimo Epyanto. (FOTO: WATY/BKK)
KENDARI, BKK – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tenggara (Sultra) mendorong pertumbuhan ekonomi melalui empat program strategis.
Empat program itu adalah pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), pengembangan ekonomi syariah, pariwisata dan digitalisasi.
“Untuk fokus pengembangan UMKM di Sultra, BI mendorong engembangan klaster, onboarding UMKM, capacity building, business matching, penguatan kelembagaan, dan sinergi kegiatan dalam penyelenggaraan event yang mendukung program bangga buatan Indonesia dan karya kreatif Indonesia,” kata Kepala KPwBI Sultra, Bimo Epyanto, Rabu (12/1).
Lanjut Bimo, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, BI Sultra siap bersinergi bersama stakeholder Ekonomi Syariah (EkSyar) seperti (MUI, Kemenag, BPJPH, BWI, MES, DMI, BAZNAZ, dan lainnya) dalam berbagai program pengembangan UMKM Syariah.
“Kemudian inisiasi gerakan wakaf tunai, pengembangan kemandirian ekonomi pesantren, fasilitasi sertifikasi halal, dan berbagai program pengembangan UMKM Syariah dan sinergi penyelenggaran Road To Fesyar,” ujarnya.
Bimo menuturkan, program strategis pengembangan pariwisata dilakukan dengan pembentukan Klaster untuk mendukung pengembangan pariwisata di beberapa daerah di Sultra seperti Tanjung Malaha Kabupaten Kolaka, Desa Pajam di Wakatobi. Program sosial Bank Indonesia pada beberapa destinasi wisata di Sultra seperti Labengki, Nambo, Wakatobi, dan lainnya.
“Kemudian strategic advisory ke Pemda dalam pengembangan destinasi wisata di Sultra dan sinergi penyelenggaraan bangga berwisata di Indonesia,” ucapnya.
Bimo menambahkan, langkah strategis keempat untuk mendorong ekonomi Sultra di 2022 yaitu pengembangan digitalisasi perekonomian baik melalui perluasan akseptasi QRIS bagi UMKM, On boarding UMKM pada marketplace dan mendorong UMKM terhubung lembaga keuangan formal.
“Selanjutnya kami mendorong cashless society melalui edukasi dan capacity building. Membentuk TP2DD dalam mendorong perluasan implementasi ETP serta menjadi pilot project pengembangan digital farming pada klaster padi sawah,” tandasnya. (cr4/nan)