Sulkarnain.
KENDARI, BKK- Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari tengan mengkaji rencana pembangunan kembali kantor dinas sosial (dinsos) yang kebakaran baru-baru belum lama ini.
Wali Kota Kendari Sulkarnain mengakui, pembangunan kantor dinsos tidak semudah yang dibayangkan. Apalagi, tidak masuk dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
“Sehingga ini (pembangunan) harus dikomunikasikan dulu. Nanti mungkin ada peluangnya untuk direalisasikan lewat DTT (dana tidak terduga) yang sudah kita anggarkan,” ujarnya, Kamis (13/1).
Hanya saja, sambung Sulkarnain, untuk menggunakan DTT, pihaknya tetap harus hati-hati. Karena DTT orientasi awalnya untuk penanganan Covid-19.
“Tapi karena kebakaran juga bencana maka kami koordinasikan dulu dengan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) dan BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan) apakah dimungkinkan untuk mengambil langkah ini,” jelasnya.
Menurutnya, untuk membangun kantor dinsos, tidak boleh salah-salah. Artinya bisa digunakan 10 hingga 20 tahun ke depan.
“Kita harus proyeksi untuk penggunaannya bisa 10 atau 20 tahun yang akan datang,” tandasnya.
Sulkarnain menyebut, kerugian dari kebekaran kantor dinsos ditaksir tidak lebih dari Rp1 miliar. (cr1/man)
