BMKG: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem sampai 15 Februari Mendatang

  • Bagikan

KENDARI, BKK- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kendari mengimbau masyarakat waspada potensi cuaca ekstrem mulai 9-15 Februari.

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Kendari Sugeng Widarko SSi mengukapkan, Sultra merupakan provinsi yang mempunyai wilayah daratan dan kepulauan, terletak di antara Teluk Bone pada bagian barat, Laut Banda pada bagian timur, dan Laut Flores pada bagian selatan. Dampak dari posisi tersebut terhadap dinamika atmosfer yang bervariasi.

“Berdasarkan analisis dinamika atmosfer terkini, BMKG mengidentifikasi adanya potensi peningkatan curah hujan dalam periode sepekan ke depan di sebagian wilayah kota dan kabupaten,” kata Sugeng Widarko, Rabu (9/2).

Dikatakan, kondisi tersebut dipicu oleh peningkatan aktivitas dinamika atmosfer seperti aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) dan fenomena gelombang atmosfer yaitu gelombang kelvin dan rossby ekuatorial. Bersamaan dengan itu, massa udara basah lapisan rendah terkonsentrasi di wilayah Sultra sampai lapisan 700 mb mencapai 70-90%.

“Index liabilitas ringan sampai sedang dan pola konvektif skala lokal di wilayah Sultra, beserta hangatnya suhu muka laut di wilayah sekitar Sultra terutama bagian perairan Baubau, perairan Wakatobi, dan Laut Banda, sehingga menambah pasokan uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan cukup tinggi di wilayah Sultra,” ujarnya.

Dia bilang, berdasarkan pantauan pergerakan angin atau streamlinenya terpantau pergerakan angin dari barat laut hingga timur laut memasuki perairan Banggai hingga Laut Banda timur Sultra dengan lebih dari 20 knot. Dan berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam 7 hari ke depan potensi cuaca ekstrem, curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah.

Secara rinci dijabarkan, pada 9 Februari 2022 di wilayah Buton, Konawe Utara, Konawe Selatan, Kendari, Baubau, Kolaka Utara dan Buton Selatan.

Pada 10 Februari 2022 di wilayah Buton Tengah, Muna, Konawe Selatan, Kolaka Timur, Buton Utara dan Buton.

Pada 11 Februari 2022 di wilayah Kolaka Utara, Kolaka Timur, Konawe Kepulauan, Konawe dan Kendari.

Pada 12 Februari di wilayah Kolaka Utara, Kolaka, Konawe Selatan, Konawe, Konawe Utara, Baubau, Buton, Buton Selatan, Wakatobi dan Bombana.

Pada 13 Februari di wilayah Konawe, Kolaka, Konawe Selatan, Kendari, Konawe Utara, Wakatobi, Baubau, Kolaka Utara, Buton, Buton Selatan dan Buton Utara.

Pada 14 Februari di wilayah Konawe Selatan, Konawe Utara, Kolaka, Bombana dan Konawe.

Pada 15 Februari 2022 di wilayah Kolaka, Kolaka Timur, Kolaka Utara, Konawe, Konawe Utara, Konawe Selatan dan Kendari.

Olehnya itu, sambung dia, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada, khususnya akan dampak dari curah hujan tinggi yang dapat memicu bencana hidrometeorologi, seperti, banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

“Harap diperhatikan risiko tinggi gelombang  terhadap keselamatan pelayaran dan dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi perairan Menui Kendari dan Laut Banda timur Sultra agar tetap selalu waspada. Dan masyarakat agar tetap memperbarui informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik,” tutupnya. (cr3/iis)

 

  • Bagikan