Gelombang Tinggi Rusak Tanggul Bypass dan Rumah Pesisir di Kolut

  • Bagikan

Tanggul jalan bypass yang rusak dan tergenang air laut setinggi 30 cm. (FOTO: MANSIRAL/BKK)

LASUSUA, BKK- Cuaca ekstrem yang melanda semua wilaya Kolaka Utara pada Selasa (22/2), berupa gelombang air laut yang tinggi disertai angin kencang, merusak sejumlah rumah warga yang berada di pesisir pantai dan merusak tanggul bypass.

Selain rumah warga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kolut mencatat, tanggul bypass yang menghubungkan ibu kota, Lasusua, dan Kecamatan Katoi ini rusak sepanjang 1,355 kilometer (km). Kerugian ditaksir Rp2,8 miliar.

Kepala BPBD Kolut Dr Hj Syamsuriani mengungkapkan, cuaca ekstrem yang melanda sudah diperkirakan dan telah disampaikan pada sejumlah warga sebagai bentuk kesiagaan dalam menghadapi bencana.

“Gelombang setinggi 3-4 meter yang disertai angin kencang selain rusak rumah warga, tanggul jalan bypass, juga merusak rumah makan di Lacaria Food yang dibangun pemerintah kabupaten (pemkab),” kata Syamsuriani, Rabu (23/2).

Menurut Syamsuriani, tingginya gelombang sempat membuat jalan bypass tergenang air dan membuat sebagian lantai jalan jebol, sehingga dilakukan penutupan jalan.

“Saat kejadian warga melakukan evakuasi, terutama warga di pesisir pantai dan para pedagang di Lacaria Food yang berada di jalan bypass,” ujarnya.

Tanggul jalan bypass yang rusak dan tergenang air laut setinggi 30 cm. (FOTO: MANSIRAL/BKK)

Pascagelombang tinggi, kata dia, pemkab melalui BPBD langsung melakukan pendataan dan sosialisasi pada sejumlah untuk tidak melakukan kegiatan di pesisir pantai.

“Untuk para pedagang kuliner dan para nelayan diharapkan agar tidak melakukan kegiatan sampai cuaca benar-benar membaik,” kata ibu 2 putra ini.

Syamsuriani menambahkan, berdasarkan informasi dan prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca ekstrem diperkirakan sampai April dan ini merupakan puncaknya sejak Desember.

Berdasarkan data dari posko dan tim BPBD, desa yang terdampak yakni Desa Tobela, Desa Patikala, Desa Sawangaoha, Desa Lanipa Nipa, Desa Latawaro, Desa Simbula, ibu kota Lasusua, dan Desa Petulua.

“Saat ini pemkab masih fokus melakukan perbaikan Infrastruktur jalan bypass agar tidak membahayakan dan melakukan pendataan rumah warga yang terdampak cuaca ekstrem dan kerugiannya,” jelas Syamsuriani yang baru dilantik menduduki Kepala Inspektorat Kolaka Utara. (ral/iis)

  • Bagikan