Konawe Kembangkan Peternakan Babi

  • Bagikan

Kery Saiful Konggoasa

UNAAHA, BKK- Sebagian warga di Kabupaten Konawe mulai memproteksi keuntungan yang besar dalam usaha peternakan babi. Pasalnya, sejak masuknya para tenaga kerja asing (TKA) di wilayah Kecamatan Morosi ini membuka peluang pasarnya, lantaran TKA bersangkutan menjadikannya sebagai  kebutuhan untuk dikonsumsi sehari-hari.

Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa mengatakan, sejumlah peternak yang mengembangkan usaha ini merupakan warga nonmuslim. Bahkan, lanjut dia, sebagian besar kelompok peternak di wilayah itu tidak lagi mengusulkan program untuk pengadaan sapi, namun mengganti dengan jenis ternak babi.

Berkait itu, Kery mengatakan, no problem. Ia mengaku dirinya selalu memberikan motivasi kepada masyarakat untuk dapat menangkap peluang usaha, apalagi dengan keberadaan investasi di Konawe sangat membantu.

“Di Konawe ini buka usaha apa saja pasti laku, karena semua masyarakat sudah punya uang. Karena sudah kerja dan sudah punya gaji. Jadi, daya beli itu semakin tinggi. Tinggal bagaimana masyarakat menangkap peluang usaha yang akan dikembangkannya,” tuturnya.

Mengenai hal itu, Kery meyakinkan, dirinya sangat mendukung selama hal tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena dirinya menyadari bahwa masyarakat Konawe merupakan masyarakat yang heterogen, sehingga kebijakannya harus dirasakan merata oleh semua kelompok masyarakat.

“Ya. Kan kita bisa atur bagaimana bagusnya. Bahkan saya menekankan supaya lokasi pengembangan peternakan babi ini harus terpusat di permukiman masyarakat yang nonmuslim, supaya tindak mengganggu kelompok masyarakat lainnya,” jelasnya.

Ia mengaku, akan membantu pengembangan peternakan babi ini melalui program Pemkab Konawe yakni program sejuta sapi.

“Sektor usaha yang menjanjikan sekarang ini yakni bidang pangan, termasuk kebutuhan daging. Dan sekarang masyarakat memang banyak melihat peluang usaha bidang ini. Jadi beragam, ada yang ternak ayam, sapi, dan juga babi. Semua akan kita bantu selama itu untuk mendukung kegiatan ekonomi masyarakat,” katanya.

“Bahkan saya dengar penjualan babi ini bukan saja di wilayah Morosi, tapi sudah menyasar sampai di wilayah pemukiman industri di Morowali Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng),” terangnya.

Menurutnya, bidang peternakan babi di Konawe sudah sangat berkembang, bahkan populasinya sudah hampir seimbang dengan populasi sapi.

Sesuai data dari  Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Keswan)  Konawe pada 2021 berjumlah 67.793  ekor yang tersebar di beberapa Kecamatan.

“Masing-masing Kecamatan Amonggedo 15.875 ekor, Tongauna 13. 908 ekor, Padangguni 11.333 ekor, Uepai 10.037 ekor, Wonggeduku 7.950 ekor, Tongauna Utara 5.553 ekor, Pondidaha 2.540 ekor, Lambuya 412 ekor, dan Onembute 185 ekor,” tutupnya. (irm/iis)

  • Bagikan