Warga Butur Demo Bupatinya Minta Dibangunkan Menara Seluler

  • Bagikan

Pemuda-pemuda Desa Lanosangia dan Wowonga Jaya berunjuk rasa di Kantor Setkab Butur.

BURANGA, BKK- Masyarakat Kecamatan Kulisusu Utara (Kulut) Kabupaten Buton Utara (Butur), Senin (21/3), menggelar unjuk rasa meminta pemerintah daerah mengusahakan pembangunan base transceiver station (BTS). Mereka menyuarakan aspirasinya di kantor sekretariat kabupaten (setkab).

Massa yang tergabung dalam Forum  Pemuda Desa Lanosangia dan Wowonga Jaya mengeluhkan sampai sejauh ini wilayahnya belum tersentuh jaringan seluler.

Koordinator aksi, Harlan mengatakan, melihat pembangunan tower jaringan seluler di wilayah Butur, untuk di wilayah Kulisusu Utara dinilai dianaktirikan.

“Seakan-akan kami bukan wilayah dari Kabupaten Buton Utara,” tutur Harlan.

Ia mengungkapkan, di masa kepemimpinan bupati dan wakil bupati sebelumnya, masyarakat di sana sudah dijanji bahwa Desa Lanosangia dan Wowonga Jaya berhak mendapatkan satu tower. Olehnya itu, para demonstran menuntut janji tersebut.

“Tidak ada yang kami minta, hanya pembangunan tower Telkomsel. Jangan hanya ditampung di kantor yang begitu megah ini. Kami dijanji sudah 7 tahun Pak,” katanya.

Sekretaris Kabupaten (Sekab) Butur Muh Hardhy Muslim yang menerima massa aksi menguraikan, pembangunan tower di Kulisusu Utara tinggal dibangun tiang penguat jaringan.

“Kalau dibilang pemerintah tidak berbuat, (buktinya) sudah ada ini,” ucapnya.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian (Kominfo) Butur Kadim menjelaskan, kewenangan pendirian  BTS ini ada di pemerintah pusat melalui Kemenkominfo, yang dilaksanakan oleh badan aksesibilitas telekomunikasi dan informasi.

Melalui lobi Bupati Ridwan Zakariah, Kabupaten Butur mendapat 16 titik pembangunan tower seluler.

“16 titik ini tetap progres, dari 16 titik ini telah dilakukan pembangunan sebanyak 3 titik,” jelasnya.

Kadim menambahkan, untuk di Kecamatan Kulisusu Utara sudah dilakukan survei, pada ketinggian 150 meter, setelah berdiri tower, jaringan akan mencakup semua daerah-daerah di sekitarnya. Meski demikian, pembangunan tower Telkomsel di Kulut sempat terhambat, karena telah dilakukan survei dan masih dilakukan kajian kembali.

Adapun titik-titik pembangunan tower di Kecamatan Kulut antara lain, Desa Eerinere, Lanosangia, Labelete, Lamoahi, Pebaoa, dan Torombia.

“Ini sudah menjadi program, tinggal pembangunannya bertahap,” imbuhnya.

Sedangkan, untuk penentuan titik lokasi pembangunan BTS, semuanya ditentukan dari pusat. Pemda Butur sendiri tidak mempunyai kewenangan akan hal itu. Dari belasan titik yang bakal dibangun BTS itu, untuk Telkomsel sebanyak 15 titik, sedangkan sisanya penyedia jaringan Indosat. (dar/iis)

  • Bagikan