KENDARI, BKK- Wali Kota Kendari Sulkarnain menyebut, penataan kawasan kumuh di Kelurahan Pudai-Lapulu sudah mencapai progres hingga 50%.
“Saya dapat laporan progresnya sudah 50%. Dan, ini terus kita dorong supaya kita terus dapat kepercayaan dari pemerintah pusat untuk mengatasi kawasan kumuh berikutnya,” ujar Sulkarnain, Rabu (23/3).
Menurut dia, penataan kawasan kumuh di Pudai-Lapulu sangat bernilai strategis bagi Pemkot Kendari dalam rangka mewujudkan Kendari sebagai kota layak huni.
Selain, sambung Sulkarnain, penetaan kawasan kumuh juga bermanfaat bagi daerah dan masyarakat. Pasalnya, kawan tersebut bisa menjadi pusat promosi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Sulkarnain bilang, pihaknya sudah terus berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), selaku pihak yang mengerjakan proyek bernilai Rp56,66 miliar tersebut.
“Penataan kawasan kumuh di Pudai dan Lapulu memiliki total luas 14,07 hektare yang menelan anggaran Rp56,66 miliar,” bebernya.
Sulkarnain merinci, penataan kawasan kumuh di Pudai-Lapulu terdiri atas pembangunan waterfront dan jalan lingkungan denga naggaran Rp44 miliar, tambatan perahu Rp1,2 miliar, drainase Rp4,46 miliar, resapan biopori Rp161,5 juta, instalasi air bersih Rp1,12 miliar.
Kemudian, instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) komunal Rp815 juta, instalasi hidrant Rp827 juta, dan ruang terbuka hijau (RTH) sebesar Rp4,1 miliar. (cr1/man)