Februari 2022, Nilai Ekspor Sultra Menurun 21,50 Persen

  • Bagikan

KENDARI, BKK – Nilai transaksi ekspor pada Februari 2022 di Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami penurunan sebesar 21,50 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra Agnes Widyastuti mengungkapkanan, transaksi ekspor di Sultra yang januari mencapai  US$400,19 juta, menurun pada Februari hingga US$314,15 juta

“Sementara kami mencatat, volume ekspor Februari 2022 tercatat 149,13 ribu ton atau turun sebesar 20,47 persen dibanding volume ekspor Januari 2022 yang tercatat 187,52 ribu ton,” kata Agnes melalui pesan tertulisnya, Selasa (5/4).

Agnes menjelaskan, ekspor menurut sektor usaha yaitu sektor usaha pertanian, sektor pertambangan dan sektor industri pengolahan. Selama Februari nilai ekspor sektor pertanian mengalami kenaikan sebesar 51,95 persen dengan nilai ekspor sebesar US$0,18 juta, sedangkan nilai ekspor industri pengolahan pada Februari mengalami penurunan sebesar -21,52 persen dengan nilai ekspor US$313,97 juta.

Tetapi, kata Agnes, jika dibandingkan dengan keadaan setahun yang lalu justru nilai ekspor sektor pertanian mengalami penurunan sebesar -89,79 persen. Sebaliknya di industri pengolahan dibandingkan dengan setahun yang lalu itu mengalami kenaikan sebesar 36,58 persen.

“Jadi, peran sektor industri pengolahan terhadap total nilai ekspor sebesar 99,94 persen, sedangkan peran sektor pertanian hanya sebesar 0,06 persen pada Februari 2022,” ucapnya.

Agnes menyebutkan, ekspor barang yang tertinggi masih terjadi di komoditas besi dan baja yang memberikan peran terbesar terhadap total ekspor sebesar 98,79 persen yang nilainya US$310,34 juta.

Sedangkan kelompok kedua yaitu kelompok ikan dan udang, yaitu perannya 0,95 persen dari total nilai ekspor US$2, 98 juta, daging dan kepiting perannya 0,23 persen,  dan rumput laut kering perannya 0,03 persen.

“Pada bulan Februari 2022, negara tujuan ekspor utama Sultra, yaitu Tiongkok, India, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang. Peranan kelima negara tersebut pangsa ekspor mencapai 99,37 persen dari total ekspor Sultra,” pungkasnya. (cr4/ada)

  • Bagikan