BPS Klaim Kesejahteraan Petani di Sultra Meningkat

  • Bagikan

KENDARI, BKK – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengklaim bahwa nilai tukar petani (NTP) pada Maret 2022 mengalami peningkatan sebesar 0,08 persen, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Kepala BPS Sultra Agnes Widyastuti mengatakan, peningkatan nilai tukar petani mengindikasikan tingkat kesejahteraan petani juga meningkat. Indeks pendapatan petani juga meningkat jika dibandingkan dengan sebelumnya.

“NTP Sultra pada Maret 2022 tercatat 100,58 atau mengalami kenaikan sebesar 0,08 persen  dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 100,50,” katanya, melalui pesan tertulisnya, Rabu (6/4).

Agnes menjelaskan, kenaikan NTP dikarenakan indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,36 persen, lebih tinggi dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,29 persen.

Lebih lanjut dijelaskan, nilai tukar petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan.

“NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi,” ucapnya.

Agnes menambahkan, NTP masing-masing subsektor tercatat sebagai berikut, subsektor tanaman pangan (NTPP) 98,38; subsektor hortikultura (NTPH) 106,99; subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR) 98,93, dan subsektor peternakan (NTPT) 105,58.

“Kemudian subsektor perikanan (NTNP) 103,73. Sedangkan indeks NTP Nasional sebesar 109,29 atau naik sebesar 0,42% dari bulan sebelumnya sebesar 108,83,” tandasnya. (cr4/nur)

  • Bagikan