KENDARI, BKK – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, atau yang lebih akrab disapa BPJamsostek Sulawesi Tenggara (Sultra) menyerahkan santunan kepada ahli waris salah satu Dosen Universitas Lakidende (Unilaki) Kabupaten Konawe.
Kepala BPJamsostek Sultra Irsan Sigma Octavian mengungkapkan, dosen yang telah meninggal dunia bernama Purnama itu, mendapatkan total santunan sebesar Rp49,6 juta. Dengan rincian jaminan kematian (JKM) senilai Rp42 juta dan jaminan hari tua (JHT) senilai Rp7,6 juta.
Ahli Waris almarhum mendapatkan santunan tersebut karena almarhum sebelumnya terdaftar ke dalam 3 program jaminan sosial.
“Adapun 3 jaminan sosial ketenagakerjaan yang didaftarkan yaitu, jaminan kematian, jaminan kecelakaan kerja, dan jaminan hari tua,” ungkapnya, Rabu (13/4)
Dijelaskan, BPJamsostek merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah untuk menyejahterakan pekerja dan keluarganya. Untuk itu, sinergi yang dilakukan pihaknya tidak pernah terputus dan selalu membangun hubungan baik demi meningkatkan taraf kesejahteraan bagi pekerja dan keluarganya.
“Kami juga turut mengapresiasi Universitas Lakidende karena telah mengambil sikap sadar jaminan sosial ketenagakerjaan BPJamsostek, dengan telah mendaftarkan seluruh pekerja yang berada di lingkup kerjanya,” ujarnya.
Pihaknya juga mendorong agar mahasiswa KKN, magang, dan praktek di seluruh perguruan tinggi yang ada di Sultra dapat terlindungi manfaat jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian.
“Adapun iurannya sebesar Rp16.800 per bulan untuk kedua manfaat program tersebut,” ucapnya.
Sementara itu, Rektor Unilaki Prof Hj Rostina mengungkapkan, apa yang diberikan tersebut merupakan bukti nyata dari manfaat jaminan sosial ketenagakerjaan BPJamsostek.
“Apa yang diterima oleh Ibu Sandora (ahli waris) merupakan salah satu alasan mengapa kami wajib mendaftarkan seluruh pekerja di lingkup Universitas Lakidende ke dalam program BPJamsostek. Risiko kita dalam bekerja sangat banyak, untuk itu kita membutuhkan BPJamsostek sebagai alat untuk mejauhkan diri kita dari seluruh bahaya risiko tersebut,” tandasnya. (cr4/ada)