KENDARI, BKK – Wali Kota Kendari, H Sulkarnain meminta seluruh pemangku kepentingan lingkup pemerintah setempat untuk memprioritaskan penanganan sanitasi.
Itu dilakukan guna mewujudkan kota layak huni sebagaimana visi Kota Kendari.
Pasalnya, tahun 2022 ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari telah meningkatkan level penanganan sanitasi dengan menguatkan 5 pilar sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) yang diantaranya, stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengolahan makanan dan minuman rumah tangga, pengamanan sampah rumah tangga, dan pengelolaan limbah cair rumah tangga.
“Nah kalau kemarin di tahun 2020 kita sudah menuntaskan khusus untuk akses masyarakat buang air besar yang sudah deklarasi open defecation free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan, maka tahun 2022 kita tingkatkan lagi levelnya menjadi STBM,” ujar Sulkarnain, Senin (18/4).
Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, untuk mengatasi sanitasi, tidak cukup dengan kerja sendiri. Melainkan keterlibatan semua pihak. Mulai dari kelurahan, kecamatan, kepala puskesmas dan OPD untuk bersinergi.
“Kalau dulu topik sanitasi tidak prioritas, tidak menarik untuk dibicarakan karena sifatnya berbau kotoran, maka kali ini saya ingin tegaskan, bahwa ini harus menajdi prioritas kita. Karena mewujudkan kota layak huni salah satu syarat utamanya adalah sanitasi harus tuntas,” tegasnya.
Olehnya itu, lanjut Sulkarnain, agar program bisa berjalan lancar, perlu adanya upaya semua pihak agar bagaimana masyarakat ikut memahami gunanya sanitasi yang kemudian ikut bergerak bersama dengan pemerintah dalam penangananya.
“Saya berharap para camat, lurah, kepala puskesmas, dan stakeholder terkait itu bergerak untuk mengajak sebanyak mungkin masyarakat, pahamkan masyarakat kenapa sanitasi ini menjadi hal penting. Ini langkah utama untuk menuntaskan persoalan sanitasi,” jelasnya.
Senada, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendari drg Rahminingrum megungkapkan, bahwa mengatasi sanitasi bukan satu atau dua dinas saja. Tetapi diperlukan kerja sama semua pihak, dalam hal ini peerintah secara keseluruhan.
“Betul-betul STBM ini menjadi tangung jawab kita bersama. Ayo sama-sama kita mengatasi, meminimalisir masalah sanitasi yang ada di Kota kendari ini,” tutup Rahminingrum. (cr1/nan)