KENDARI, BKK – Calon tenaga pendidik Yayasan Ummusshabri Kendari mengikuti asesmen.
Kegiatan yang digelar sejak 15 hingga 23 April mendatang itu diikuti 103 peserta bertujuan untuk menjaga status sebagai lembaga pendidikan yang unggul dan mendapatkan kepercayaan tinggi di tengah masyarakat.
Ketua Yayasan Ummushabri Kendari, Dr Supriyanto mengatakan asesmen bertujuan untuk mengisi beberapa formasi tenaga pendidik dan kependidikan yang dibutuhkan.
“Proses asesmen untuk menjadi pegawai Ummusshabri ini lebih berat dibandingkan dengan menjadi ASN. Sebab, tahapan yang dilalui lebih banyak dengan menggunakan standar sendiri dan tidak mengadopsi dari lembaga lain dan dipastikan sangat terukur,” ujarnya.
Ia berharap, peserta bisa bersaing secara sehat, karena rangkaian proses seleksi dilakukan secara profesional dan bebas dari intervensi serta kepentingan perorangan.
Terlebih lagi, sambung dia, pengujinya libatkan guru besar, pakar yang berasal dari perguruan tinggi terkenal di Sultra. Sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan
Sementara itu, Ketua Panitia, Bambang Suprayitno menambahkan jumlah pelamar calon tenaga pendidik dan kependidikan yang dinyatakan lolos berkas sebanyak 103 orang dengan jumlah kuota 24 orang.
Terdiri dari, Pendidikan Agama Islam (PAI) 10 orang, Sains 7 orang, Matematika 1 orang, Bahasa Inggris 1 orang, Psikolog/Bimbingan Konseling 2 orang, Pembina Tahfizh alquran 2 orang dan Pustakawan (wati) 1 orang.
“Adapun tahapannya, meliputi pemeriksaan kelengkapan administrasi, test tertulis berbasis CBT dan android, test wawancara integritas dan spritual, test kemampuan bahasa asing (arab-inggris) dan IT, serta diakhiri dengan praktek mengajar berbasis bahasa asing,” pungkasnya. (din/nan)