KENDARI, BKK – Kantor Wilayah (Kanwil) Badan Urusan Logistik (Bulog) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersinergi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sultra dalam upaya percepatan penurunan angka gizi buruk dan stunting.
“Langkah tersebut sekaligus mendukung program yang dicanangkan oleh pemerintah terkait penurunan angka gizi buruk di Indonesia,” ungkap Kepala Kanwil Bulog Sultra Sitti Mardati, Rabu (20/4).
Dijelaskan, adapun bentuk komitmen sinergitas yang dibangun tersebut dituangkan dalam penandatangan perjanjian kerjasama, yang ditanda tangani pada pelaksanaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Bangga Kencana dengan tema “Penguatan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting” melalui optimalisasi sumber daya dan konvergensi lintas sektor di Sultra.
“Dalam kesempatan tersebut, kami menyerahkan secara simbolis 2.000 paket pembelian beras fortifit kepada Perwakilan BKKBN, yang bersumber dari dana mitra kerja,” ujarnya.
Sitti Mardati menuturkan, dengan menyediakan serta memperkenalkan beras fortivit yang kaya akan vitamin dan zinc, dinilai cocok untuk mencegah gizi buruk.
“Karena memang zinc yang di kandung oleh fortivit ini sangat di butuhkan, apalagi bagi remaja atau calon pengantin. Karena memang beras ini sangat baik untuk perbaikan kualitas imun,” ucapnya.
Pihaknya berharap beras fortifit ini dapat membantu pencegahan stunting di Sultra, sehingga angka stunting bisa menurun sesuai dengan target pemerintah.
“Kemudian 2.000 paket pembelian beras fortifit, selanjutnya beras fortifit tersebut akan diserahkan ke kampung keluarga berkualitas dan desa yang menjadi fokus stunting,” tandasnya. (cr4/ada)