KENDARI, BKK- KetuaKomisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari LM Rajab Jinik menyebut, penghapusan tenaga honorer adalah sebuah ide gila.
Menurut dia, seharusnya sebelum mengeluarkan kebijakan penghapusan terlebih dulu memberikan solusi kepada honorer yang akan “dipensiunkan” secara paksa.
“Harusnya memberikan solusi dulu, baru kebijakan penghapusan dilakukan. Ini kebijakan pemerintah pusat gila menurut saya. Kenapa saya sampikan gila? Karena mestinya, jangan dulu membuat kebijakan sebelum ada solusi. Masa mau hapus begitu saja, ada jaminan tidak mereka yang honorer ini langsung dijadikan PNS atau PPPK? Kan tidak,” ujar Rajab, Senin (20/6).
Disebutkan, Kota Kendari saat ini memilki kurang lebih 6.000 tenaga honorer.
“Honorer itu sangat membantu. Bahkan kesejahteraan mereka dengan tugas yang mereka lakukan itu tidak seimbang. Tapi, sekarang mereka mau dihilangkan, itu gila,” tandas Rajab.
Menurut dia, penghapusan honorer akan menimbulkan masalah baru di Kota Kendari.
“Selama ini baik-baik saja honorer yang ada, pemerintah juga bisa bayar. Kenapa lagi ada kebijakan gila seperti itu. Jika memang dihapus, harusnya suara dari bawah, jangan dari atas karena berbicara tentang beban negara,” kata Rajab.
“Jangan pusat ujuk-ujuk mengeluarkan kebijakan menghapus honorer, ada apa?,” pungkas politikus Partai Golkar ini. (cr1/man)