KOLAKA, BKK- Rapat senat terbuka dan tertutup penyaringan tahap pertama telah dilaksanakan panitia Pemilihan Rektor Universitas Sembilan Belas (USN) Kolaka Periode 2022-2026 di auditorium kampus Jumat (24/6).
Hasilnya, Prof Ruslin Hadanu meraih suara terbanyak, dari 21 anggota senat. Secara rinci, Ruslin mengantongi 15 suara, disusul Dr Nur Ikhsan dengan 5 suara, dan 1 suara batal.
Sementara 2 bakal calon (balon) lainnya yaitu Dr Jabal Nur dan Dr Rosnawintang sama sekali tidak memiliki suara.
Kendati demikian, aturan mensyaratkan harus 3 calon terpilih, sehingga senat melakukan pemilihan ulang kepada kedua calon tersebut dengan hasil Dr Jabal Nur mengantongi 16 suara dan Dr Rosnawintang 4 suara, satu suara abstain.
Dengan demikian Dr Jabalnur resmi menjadi calon rektor (calrek) mendampingi Prof Ruslin dan Dr Nur ikhsan pada pemilihan tahap kedua.
Ketua Panitia Pelaksana Pilrek USN Kolaka Yahyanto mengatakan, tahap selanjutnya pihaknya akan mengirimkan berita acara hasil pemilihan pada tahap penyaringan tahap satu kepada Kementerian Pendidikan dan Ristek, selanjutnya menunggu jadwal penyaringan rektor tahap kedua.
Pada tahap ini nantinya akan dicari suara terbanyak dari 3 calon yang ada, ketiganya kembali akan memperebutkan 65% suara senat dan Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Ristek sebanyak 35%.
“Biasanya sekitar 1 bulan untuk tahap kedua, tetapi kemungkinan akan dipercepat dalam waktu satu minggu, melihat situasi dan berbagai pertimbangan. Karena, sebelum itu kita akan kirim berita acara visi misi atau hasil rapat ke kementerian. Pada pemilihan tahap kedua nantinya juga para calon akan memperebutkan suara senat dan kementerian dan setelah itu langsung ditentukan rektor terpilih yang memiliki suara terbanyak,” katanya.
Sementara, Rektor USN Kolaka Dr Azhari saat diwawancarai usai pemilihan menginginkan pemilihan rektor tahun ini dapat berjalan dengan demokratis serta transparan. Ia mengharapkan USN menjadi contoh pemilihan rektor di kampus-kampus yang ada di daerah lain.
“Pemilihan rektor tahap satu alhamdulillah berjalan lancar dan tenang, ini membuktikan USN itu selalu bersaudara tidak ada yang menunjukkan sikap yang berlebih-lebihan. Ini kematangan kami, walaupun rata-rata di sini masih usia muda, tetapi pada saat ada pemilihan rektor kami makan bersama, salat bersama, dan bercanda bersama, setelah selesai kita rangkulan dan foto-foto. Model yang kita lakukan di USN ini bisa menjadi contoh bahwa beginilah berdemokrasi yang dewasa,” ungkapnya. (rls/iis)