KENDARI, BKK – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat, penyaluran dana kredit usaha rakyat (KUR) di Bumi Anoa meningkat signifikan. Hal ini seiring dengan melandainya pandemi Covid-19.
“KUR semua kabupaten di Sultra trennya masih meningkat. Dari Februari 2022 sebesar Rp275 miliar menjadi Rp310 miliar pada Maret 2022. Bahkan, diproyeksikan di April dan Mei masih akan terus meningkat seiring dengan membaiknya mobilisasi masyarakat,” ujar Kepala Bidang Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Sultra Maulana Yusuf, Sabtu (24/6).
Dari sisi jumlah debitur di 17 kabupaten/kota di Sultra pada Februari 2022 tercatat 7.528 nasabah meningkat menjadi 8.732 pada Maret 2022. Peningkatan ini seiring dengan membaiknya mobilisasi masyarakat.
Maulana menuturkan, mobilitas masyarakat juga semakin ramai berarti aktivitas ekonomi juga semakin meningkat sehingga kebutuhan masyarakat terhadap akses permodalan KUR juga meningkat.
Dijelaskan, penyaluran KUR di Sultra hingga Maret 2022 terbesar berada di Kabupaten Muna mencapai Rp45 miliar dengan 1.568 debitur, kedua Kota Kendari Rp40 miliar dengan 767 debitur, ketiga Kabupaten Kolaka Rp38 miliar dengan 1.143 debitur, dan keempat Kabupaten Konawe Rp37 miliar dengan 1.048 debitur.
Realisasi penyaluran dana KUR terbesar kelima, lanjutnya, yakni di Kabupaten Buton mencapai Rp32 miliar dengan 1.078 debitur, disusul Kabupaten Konawe Selatan Rp31 miliar dengan 868 debitur dan disusul kabupaten/kota lainnya.
Maulana menambahkan, secara umum kinerja industri jasa keuangan sampai dengan posisi April 2022 tumbuh positif di tengah kondisi pandemi yang semakin terkendali, tercermin dari aset perbankan tumbuh sebesar 9,73% atau Rp41,18 triliun.
“Kemudian, selain itu kredit dan jumlah debitur restrukturisasi perbankan akibat Covid-19 per April 2022 terus bergerak turun dengan tren melandai dibandingkan bulan sebelumnya,” pungkasnya. (cr4/man)