KENDARI, BKK – PT Pertamina berkomitmen dalam menghadirkan akses energi berkualitas yang merata dan berkeadilan hingga ke daerah pelosok. Kondisi topografi Indonesia yang terdiri dari pegunungan dan kepulauan, tentunya menjadi tantangan tersendiri dalam mewujudkan akses energi yang sama agar dapat dinikmati semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali di daerah pelosok atau yang lebih dikenal dengan daerah 3T (Terluar, Terpencil dan Tertinggal).
Senior Supervisor Communication and Relation Pertamina Regional Sulawesi Taufik Kurniawan mengungkapkan, Pertamina terus mendorong ketersediaan stok bahan bakar minyak (BBM) hingga ke daerah. Pasalnya, BBM sudah menjadi barang penting yang ingin dinikmati dengan harga yang sama di semua pelosok negeri.
“Jadi, kalah upaya dari Pertamina menjamin keadilan energi bisa dinikmati semua masyarakat, kecuali yang berada di pelosok yang jauh dari perkotaan,” ungkap Taufik Kurniawan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (26/6).
Dijelaskan, Pertamina melahirkan beberapa program unggulan untuk mewujudkan keadilan energi bagi masyarakat yaitu BBM satu harga dan Pertashop yang biaya distribusinya ditanggung Pertamina. Sehingga, harga dapat disamakan dengan harga yang berlaku di Kota.
“Kalau untuk Pertashop kami hadirkan Pertamax dan BBM satu harga merupakan penugasan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk daerah-daerah 3T yaitu produk pertalite dan solar,” ujarnya.
Taufik menuturkan, adapun titik-titik BBM satu harga di Sultra ada di Kabupaten Konawe Kepulauan yaitu di SPBU Wawonii Tenggara, Wawonii Barat, dan di Kabupaten Wakatobi ada dua SPBU juga antara lain di Wangiwangi dan Wangiwangi Selatan.
“Kami menjamin distribusi BBM satu harga sama dengan harga di kota. Untuk pengawasan dari BPH Migas sangat ketat dalam mengontrol distribusi BBM hingga ke daerah,” ucapnya.
Masyarakat pun, lanjutnya, diminta untuk mengontrol dan bila menemukan SPBU “nakal” dengan menjual di atas harga yang ditetapkan maka segera laporkan ke Pertamina.
“Karena kita sudah menanggung biaya distribusinya sehingga harganya sama dengan yang di kota,” tegasnya.
Taufik mengatakan, distribusi BBM satu harga ke daerah Wakatobi dari suplay poin terminal BBM Baubau sedangkan Kabupaten Konawe Kepulauan didatangkan dari terminal BBM Kendari. Terkait kendala yang dihadapi Pertamina sejauh ini tidak mengalami kendala yang cukup signifikan karena di wilayah Sultra bisa dilalui menggunakan kapal laut dan distribusi ke darat menggunakan mobil tangki Pertamina.
“Di Sultra jaraknya relatif dekat misalkan dari Baubau ke Wakatobi dan Kendari ke Konawe Kepulauan, Pertamina sudah biasa mendistribusikan di wilayah tersebut,” imbuhnya.
Dia menambahkan, untuk pengajuan titik BBM satu harga dari pengusulan Kabupaten dan Pertamina melakukan survei bahwa daerah tersebut betul-betul daerah 3T.
“Jadi, terlebih dahulu dilakukan diverifikasi oleh kementerian ESDM dan kementerian keuangan dan ditindaklanjuti proses survei oleh Pertamina,” tutupnya. (cr4/ada)