KENDARI, BKK- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar job fair atau pameran kesempatan kerja di Lippo Plaza Kendari. Job fair ini berlangsung selama 3 hari, sejak 20 hingga 22 Juli 2022.
Kegiatan ini menawarkan lowongan kerja kepada 1.847 orang untuk mengisi berbagai posisi pada 20 perusahaan di Sultra.
“Kegiatan ini untuk menjawab tantangan permasalahan di bidang ketenagakerjaan yang disebabkan karena adanya ketidakseimbangan antara persediaan dan kebutuhan tenaga kerja. Jumlah pencari kerja semakin meningkat, tetapi lowongan jabatan atau pekerjaan sangat terbatas,” ujar Penjabat (Pj) Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sultra Asrun Lio saat ditemui usai meninjau job fair, Rabu (20/7).
Dikatakan, job fair merupakan suatu terobosan untuk mempertemukan pencari kerja dengan pemberi kerja pada waktu dan tempat tertentu.
Job fair, menurut Asrun, mempunyai nilai strategis. Pemprov Sultra posisinya selaku fasilitator antara pencari kerja dan pengguna tenaga kerja.
“Pelaksanaan penempatan tenaga kerja harus didasarkan atas prinsip kemanusiaan, demokrasi, dan the right man on the right place (orang yang tepat di tempat yang tepat),” ucap Asrun.
Ketiga tersebut, sambung dia, memposisikan manusia sebagai unsur pekerja yang mempunyai persamaan harga diri, kemauan, keinginan, cita-cita, dan kemampuan untuk dihargai posisinya sebagai manusia yang layak dan tidak dianggap mesin. Di sisi lain, menunjukan adanya saling menghormati, menghargai, dan saling mengisi dalam melaksanakan pekerjaan.
Sementara, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Sultra La Ode Muhammad Ali Haswandy mengukapkan, ada sekitar 107 jumlah jabatan disiapkan, dengan jumlah lowongan yang diterima 1.847 orang.
“Mereka akan ditempatkan pada 20 perusahaan yang ada di Sultra dengan beberapa bidang usaha. Di antaranya, pembiayaan, retail, perhotelan, pertambangan, roti, dan penyedia jasa,” bebernya.
Haswandy berharap, perusahan-perusahan baru yang akan berinvestasi di Sultra agar memberikan informasi tentang kebutuhan tenaga kerja.
“Jangan kita di Sultra ini mendapatkan sisa dari rekrutmennya orang lain. Itu dari awal kita berharap perusahan-perusahan yang bekerja di Sultra bisa menyampaikan kebutuhan tenaga kerjanya, sehingga paling tidak kita bisa menyiapkan tenaga kerja,” pungkasnya. (cr3/man)