KENDARI, BKK – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) berharap agar target literasi dan inklusi keuangan dapat tercapai hingga tahun 2024 mendatang. Adapun target yang ditentukan secara nasional untuk literasi keuangan sebesar 50% dan inklusi keuangan sebesar 90%.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bagian Edukasi dan Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Sultra, Maulana Yusuf, Sabtu (30/7).
Dijelaskan, OJK terus meningkatkan edukasi atau literasi keuangan ke masyarakat. Kemudian pemahaman produk industri keuangan baik perbankan maupun non-bank. Salah satunya mendorong pemahaman digitalisasi di masyarakat.
“Jadi, literasi keuangan ke masyarakat perlu berkelanjutan karena perkembangan di perbankan dan teknologi saat ini sangat dinamis,” ungkap Maulana.
Ia menuturkan, percepatan proses digitalisasi yang terjadi pada industri jasa keuangan harus dibarengi dengan peningkatan literasi keuangan. Pasalnya saat ini di OJK Sultra, untuk tingkat literasi masyarakat terhadap industri keuangan baru mencapai 36%.
“Kami harapkan dengan berbagai sosialisasi yang dilakukan dapat mendorong pencapaian target literasi,” ucapnya.
Kemudahan digitalisasi industri jasa keuangan, lanjutnya, dapat menjawab kebutuhan masyarakat yang menginginkan layanan perbankan yang cepat, murah, aman, dan efisien. Kemudahan tersebut turut mendorong aktivitas perekonomian dan mobilisasi masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Digitalisasi perlu dilakukan edukasi ke seluruh lapisan masyarakat baik nasabah maupun calon nasabah sehingga tercipta ekosistem digital yang baik,” tutupnya. (cr4/ada)