KENDARI, BKK- Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat pada Juli 2022 Kota Kendari mengalami inflasi sebesar 2,27% dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 113,98.
“Seluruh kota kota tercatat mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Kendari. Inflasi terendah terjadi di Kota Tanjung dan Pematang Siantar masing-masing sebesar 0,04% dengan IHK masing-masing 113,88 dan 112,53,” terang Kepala BPS Sultra Agnes Widiastuti, Senin (1/8).
Agnes mengungkapkan, inflasi Kota Kendari terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan naiknya indeks harga pada kelompok transportasi 5,04%; kelompok pendidikan 3,97%; kelompok makanan; minuman dan tembakau 3,34%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 1,40%; kelompok perlengkapan; peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,64%; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,21%; serta kelompok pakaian dan alas kaki 0,07%.
“Sedangkan, kelompok kesehatan, kelompok informasi, komunikasi, jasa keuangan, kelompok rekreasi, olahraga, budaya, dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran tidak mengalami perubahan atau relatif stabil,” katanya.
Sementara, inflasi Sultra dari gabungan 2 kota, yaitu Kendari dan Baubau pada Juli 2022 tercatat sebesar 2,08%.
“Dengan demikian, inflasi tahun kalender Januari-Juli 2022, sebesar 4,95%. Sedangkan, inflasi tahun ke tahun yaitu dibandingkan dengan Juli 2021 sebesar 5,98%,” ujar Agnes.
Agnes menyampaikan, perkembangan tingkat inflasi gabungan 2 kota selama 3 tahun terakhir, terutama sampai Juli 2022 angkanya sebesar 2,08%. Tertinggi sepanjang 3 tahun terakhir.
Dibeberkan, ada 10 komoditas dengan andil terbesar inflasi Juli 2022 untuk gabungan 2 kota yaitu angkutan udara sebesar 0,80%; bawang merah 018%; ikan layang 0,13%; ikan kembung 0,11%; bahan bakar rumah tangga 0,08%; sekolah dasar 0,07%; ikan cakalang 0,06%; ikan teri 0,06%; taman kanak-kanak 0,06%; dan cabai rawit 0,05%.
Selain itu, ada 10 komoditas dengan andil terbesar penyumbang deflasi Juli 2022 yaitu minyak goreng -0,03%; jeruk nipis -0,02%; daging ayam -0,01%; emas perhiasan -0,01%; ikan bandeng -0,01%; kelapa -0,01%; wortel -0,005%; beras -0,005%; jagung manis -0,004%; dan ketela rambat -0,002%. (cr4/man)