LABUNGKARI, BKK- Penjabat (Pj) Bupati Buton Tengah (Buteng) Muhammad Yusuf sedang menggencarkan program vaksinasi, terutama kepada aparatur sipil negara (ASN) setempat. Ironisnya, program tersebut tak mendapat sambutan baik dari sejumlah ASN.
Hal itu terbukti dari adanya sejumlah ASN yang menokak divaksin. Bahkan, hingga nekat kabur melompat pagar Kantor Bupati Buteng, yang tingginya mencapai 2 meter.
Berdasarkan pantauan jurnalis koran ini, peristiwa kocak sekaligus ganjil ini bermula dari apel akbar di Kantor Bupati Buteng, Senin (1/8), yang dipimpin langsung Pj Bupati Muhammad Yusuf. Turut dihadiri Komandan Distrik Militer Dandim 1413/Buton Letkol Arm Muhammad Faozan.
Dalam sambutannya, Yusuf meminta, para ASN untuk segera melakukan vaksin, mulai dari tahap pertama kedua, dan ketiga (booster). Pada kesempatan ini juga, ternyata bupati telah merencanakan adanya vaksin massal setelah pelaksanaan apel.
Usai menyampaikan hal tersebut, nampak pagar kantor bupati ditutup dan dijaga langsung Polisi Pamong Praja (Pol-PP) Buteng bersama dan jajaran TNI.
Namun nyatanya, hal tersebut tidak menghabiskan akal para ASN agar tidak divaksin. bukannya ke tempat yang telah disiapkan untuk dilakukan vaksin, sejumlah ASN lebih memilih kabur dengan cara memanjat pagar kantor bupati yang tingginya kurang lebih 2 meter.
Menanggapi kelakuan para ASN tersebut, Yusuf menegaskan, akan memberikan sanksi kepada mereka yang menolak divaksin.
“Saya ultimatum ASN, kalau tidak mau vaksin sampai (dosis) ketiga, (sanksi) yang pertama saya tahan TPP-nya, saya tidak ikutkan dalam aktivitas,” tandasnya.
Tak hanya itu, Yusuf juga mengancam akan mencopot kepala dinas, bila ada ASN di lingkup kerjanya yang belum divaksin.
“Kalau Kadisnya kecolongan (pegawainya belum vaksin), kadisnya akan saya copot,” tegasnya.
Menurut Yusup, hingga kini Covid-19 belum berakhir. Maka dari itu masyarakat harus mempersiapkan diri dengan melakukan vaksinasi untuk menjaga diri, supaya sehat dan mempunyai daya tahan tubuh yang kuat.
“Masyarakat jangan ditakut-takuti, ini akibat masyarakat belum paham tentang vaksin,” katanya.
Yusuf menambahkan, pihaknya melakukan langkah-langkah untuk mempercepat capaian vaksinasi di Buteng. Salah satunya dengan menggelar vaksinasi massal.
“Langka ini kami lakukan agar capaian vaksinasi meningkat. Mengingat, dari 17 kabupaten/kota di Sultra, Buton Tengah berada pada peringkat kedua dari terakhir dengan presentase kurang lebih 16%,” pngkasnya. (m1/man)