KENDARI, BKK- Tim dosen Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan Universitas Halu Oleo (UHO) melakukan penelitian restorasi pascatambang aspal di Buton.
Penelitian itu berjudul “Eksplorasi dan Screening Fungi Mikoriza Arbuskula dari Rizosfer Tumbuhan Suksesi Lahan Pascatambang Aspal di Pulau Buton Sulawesi Tenggara” dipimpin Dr Faisal Danu Tuheteru SHut MSi dan beranggotakan Prof Dr Ir Husna MP dan Albasri SHut MHut.
Faisal mengatakan, kegiatan ini merupakan Penelitian Dasar Kompetitif Nasional Tahun 2022 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.
Faisal menjelaskan, penelitian eksplorasi menggunakan fungi mikoriza arbuskula (FMA) dan tumbuhan suksesi lahan pascatambang aspal telah dilaksanakan pada PT Wika Bitumen di IUP Kabungka dan IUP Lawele pada pada 18-22 Juli 2022.
Menurut dia, studi terkait restorasi lahan pascatambang aspal di dunia masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penilitian terkait teknik restorasi, baik aktif dan pasif di lahan pascatambang aspal di Pulau Buton, perlu dilakukan.
“Hasil penelitian sementara menunjukkan, ditemukan regenerasi alami di seluruh timbunan overburden, baik di IUP Kabungka maupun di IUP Lawele. Di Kabungka terdapat variasi jumlah jenis tumbuhan suksesi berdasarkan lokasi dan umur timbunan. Total tumbuhan suksesi yang ditemukan sebanyak 79 jenis (tidak termasuk hutan),” terang Faizal, Senin (8/8).
Jenis tumbuhan yang dominan, di antaranya jabon merah (seluruh site) dan kersen (IUP Kabungka).
“Jabon merah termasuk jenis potensial untuk reklamasi lahan pascatambang aspal di Pulau Buton,” kata Faisal.
Faisal berharap, riset ini menambah khazanah ilmu pengetahuan terkait tumbuhan suksesi dan simbiosinya dengan fungi mikoriza pada lahan pascatambang aspal di Pulau Buton. Selain itu, sambung dia, mendukung program MBKM Kemendikbudristek
“Komitmen tim peneliti adalah dalam upaya pemulihan ekosistem hutan yang terdegradasi akibat kegiatan penambangan serta hasil riset menjadi dasar arahan kebijakan pemerintah dan perusahaan terkait implementasi kewajiban reklamasi lahan pascatambang,” katanya.
Sementara, Manajer Kawasan Pabrik PT Wika Bitumen Agung Purnomo menuturkan, pada prinsipnya pihaknya menerima dengan baik tim peneliti dari UHO.
“Semoga penelitian ini dapat berkontribusi positif bagi perusahaan, peneliti, dan tentunya untuk kemajuan bangsa dan negara,” pungkasnya. (din/man)