KENDARI, BKK – Sebanyak 36 perusahaan dan 397 usaha pertanian lainnya di Sulawesi Tenggara (Sultra) akan dijadikan sampel dalam sensus pertanian 2023 mendatang. Hal ini berdasarkan hasil identifikasi Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra.
Kepala BPS Sultra Agnes Widiastuti mengatakan, sebelum sensus pertanian (SP) dilakukan tahun depan, pihaknya telah melakukan beberapa tahapan persiapan. Salah satu di antaranya, adalah updating direktori perusahaan pertanian (DPP) dan upadating direktori usaha pertanian lainnya (DUTL).
“Jadi, berdasarkan hasil updating kami identifikasi telah menemukan perusahaan pertanian dan usaha pertanian lainnya yang akan dijadikan sampel dalam SP 2023,” ungkapnya, Rabu (10/8).
Dijelaskan, selain perusahaan dan usaha pertanian lainnya, pada SP 2023 pihaknya juga akan menggali informasi dari rumah tangga petani. Upaya itu dilakukan untuk mendapatkan data pokok pertanian di antaranya isu terkini di sektor pertanian seperti urban farming, perhutanan sosial, petani milenial dan lainnya.
Agnes berharap, seluruh pihak mendukung pelaksanaan SP 2023. Pasalnya, data hasil sensus sangat penting bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan terkait usaha pertanian.
“Melalui data hasil sensus pertanian nantinya kita bisa tahu berapa jumlah petani di Sultra, di kabupaten/kota, kemudian berapa luas kepemilikan lahannya, kerja di sektor mana saja, perkebunan berapa, perikanan, kehutanan, dan sebagainya sehingga dengan demikian pemerintah dapat lebih tepat sasaran dalam menjalankan proggram peningkatan usaha pertanian,” tutupnya. (cr4/ada)