Garuda Klaim Tiket Mahal Dipicu Kenaikan Avtur dan Pajak 11%

  • Bagikan

KENDARI, BKK – Sektor transportasi udara menjadi salah satu penyumbang terjadinya inflasi di Sulawesi Tenggara (Sultra). Kontribusinya cukup signifikan terhadap laju inflasi yang menjadikan Kendari sebagai kota dengan inflasi tertinggi nasional pada Juli 2022.

Menanggapi hal tersebut, General Meneger Garuda Indonesia Cabang Kendari Syaiful Bahri mengungkapkan, harga tiket mahal dikarenakan adanya kenaikan tax atau pajak 11% dan harga avtur. Sedangkan secara basic fare harga tiket Garuda tak mengalami kenaikan untuk rute Kendari ke Jakarta dan Kendari ke Makassar.

Dijelaskan, untuk memberikan kemudahan terhadap masyarakat dengan harga tiket dengan tarif tinggi, sampai saat ini belum ada tiket promo. Harganya masih normal sesuai dengan kelas yang terbuka di system.

“Jadi, di tiket sudah tercantum tax atau pajak 11%, fuel surchage dan airpory tax. Hal ini yang menyebabkan seolah harga tiket naik, karena semua item tersebut tercantum di harga tiket. Sedangkan basic fare Garuda Indonesia tak naik,” ungkap Syaiful, Rabu (10/8).

Syaiful menuturkan, untuk harga tertinggi pada ekonomi clas basic dengan harga Rp2.135.000, ditambah item-item lainnya, sehingga total menjadi Rp2.641.900 rute Kendari ke Jakarta.

“Jadi, kenaikan bukan pada harga tiketnya tapi dari kenaikan pajak 11% dan harga avtur,” ucapnya.

Lebih lanjut dijelaskan, untuk harga tiket rute Kendari ke Makassar dengan basic fare Garuda Rp740.000 ditambah tax dan lainnya sehingga harga total menjadi Rp938.600. Untuk harga tersebut, Garuda mengikuti aturan pemerintah, karenakan itu disetor ke pemerintah sebagai pajak.

Syaiful menambahkan, Garuda melakukan full service dengan otomatis mereka mendapat makanan di atas pesawat, untuk kelas bisnis di darat akan mendapatkan fasilitas lounge. Dengan harga segitu kondisi tingkat isian penumpang masih aman di angka 75% ke atas.

“Penerbangan Garuda Indonesia dari Kendari disiapkan sebanyal enam kali penerbangan selama seminggu. Kecuali hari Senin tidak ada penerbangan Garuda dengan menggunakan pesawat GA604/605,” tutupnya. (cr4/ada)

  • Bagikan