KENDARI, BKK- Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tenggara (Sultra) Doni Septadijaya menyampaikan, berhentinya layanan transportasi udara ke Wakatobi dapat mempengaruhi penurunan pendapatan daerah pada sektor pariwisata.
“Tentunya, penutupan transportasi udara tersebut bakal berpengaruh pada minimnya wisatawan yang berkunjung ke Wakatobi, sebagai 10 destinasi wisata nasional,” ujar Doni, Sabtu (13/8).
Menurut dia, ada dua hal yang bisa dilakukan untuk membuka kembali keran pariwisata ke Wakatobi. Adalah melalui skema subsidi dan melakukan pengurangan jadwal penerbangan.
“Dengan pola subsidi dari pemerintah dan pengurangan jadwal penerbangan yang sebelumnya setiap hari, bisa menjadi dua kali atau tiga kali seminggu. Kita harapkan ini bisa jadi solusi (ke depan),” kanya.
Doni bilang, Pemerintah Sultra dan Pemkab Wakatobi harus bergerak bersama melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat dan maskapai. Sehingga, jalur transportasi udara ke Wakatobi bisa kembali dibuka aksesnya untuk umum dan wisatawan.
Ditambahkan, pariwisata memang berdampak dengan adanya penutupan transportasi udara ke Wakatobi dan Baubau. Meski demikian, tidak serta merta mematikan pariwisata lokal, hanya berpengaruh pada pengurangan jumalah kunjungan.
“Maka harus dibuka kembali untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Wakatobi,” katanya.
Doni mengatakan, BI berkomitmen mendorong bangkitnya pariwisata di daerah dengan melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah yang ada di Sultra. (cr4/man)