KENDARI, BKK – Mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari hasilkan 30 produk inovasi yang menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat.
Produk tersebut dibuat dengan memanfaatkan potensi daerah yang mereka tempati sebagai lokasi pengabdian.
Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat IAIN Kendari, Dr Abdul Gaffar menyebutkan ada 30 produk usaha mikro dan kecil yang dikembangkan peserta KKN.
Pengembangan produk ini terbagi secara merata di 4 kabupaten di Sultra yang menjadi tempat lokasi KKN yaitu Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Wakatobi, Bombana dan kabupaten Konawe Utara (Konut).
“Pembimbing dan peserta dibekali dengan pendampingan implementasi metode ABCD (Asset Based Community Development), karena itu mereka langsung mengimplementasikan dengan memetakan potensi lokal yang selama ini belum dimanfaatkan maksimal,” ujarnya, Rabu (17/8).
Produk karya mahasiswa antara lain, pengelolaan limbah sabut kelapa menjadi pot bunga, pelepah pisang menjadi keripik, produk minuman herbal virgin coconut oil, permen dari air kelapa, minuman bubuk jahe penambah imunitas, pengolahan kacang kenari menjadi permen susu dan masih banyak produk lainnya.
“Pengolahan produk ini menggunakan cara yang sederhana sehingga mudah diadopsi. Beberapa produk tersebut bahkan telah dipasarkan di tengah masyarakat,” ucapnya.
Ia menambahkan, produk yang dinilai paling inovatif dan memiliki potensi besar dikembangkan menjadi sumber pendapatan masyarakat akan diberikan bantuan dana pengembangan produk melalui program pengabdian.
Setiap kelompok KKN akan mengikuti seleksi dengan mempresentasikan karyanya di hadapan para reviewer baik dari internal LPPM maupun pihak eksternal dari Pemerintah Daerah dan Praktisi UMKM.
Produk yang dihasilkan juga akan dipamerkan pada kegiatan Ekspose Karya Pengabdian yang diselenggarakan oleh LPPM usai pelaksanaan penarikan mahasiswa KKN, 31 Agustus 2022 mendatang. (din/nan)