RAHA, BKK – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna, target masuk 10 besar daerah inovasi di Indonesia.
Untuk mengejar target tersebut, Pemkab Muna genjar melakukan rapat koordinasi (rakor) bersama organisasi perangkat daerah (OPD).
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kabupaten Muna Ir H Syahril mengatakan, bahwa Pemkab Muna baru 3 tahun mengikuti lomba inovasi daerah yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), tentang pelayanan publik.
“Jadi baru 3 tahun kita mengikuti lomba tersebut. Saat ini peringkat kita masih di atas 100. Tapi, di 2023 nanti, kita target minimal bisa berada di bawah 100. Kalau perlu masuk 10 besar,” ujarnya, kemarin.
Dia menuturkan, penilaian inovasi daerah tahun ini mengalami pergeseran.
“Kalau tahun-tahun sebelumnya, penilaiannya itu lebih kepada pelayanan publik. Tapi sekarang sudah bersifat wajib, seperti Dinas PUPR, Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud). Jika tidak ada inovasi di pelayanan wajib, maka inovasi kita tidak akan dinilai,” paparnya.
Tapi, lanjutnya, setelah pihaknya turun lapangan dan kerap melakukan rakor bersama OPD lingkup Pemkab Muna, ternyata banyak sekali inovasi yang dilahirkan OPD, seperti yang dilakukan Dinkes Muna.
“Karena setiap adanya akreditasi di setiap puskesmas itu, ternyata mereka (Dinkes) sudah melahirkan 1 atau lebih inovasi baru. Tentu hal ini sangat bagus, untuk mendongkrak peringkat kita sebagai daerah inovasi dan terinovasi di Indonesia nantinya,” tuntasnya. (tri/nir)