LABUNGKARI, BKK – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra) terus melakukan inovasi pengolahan rumput laut dan ikan teri.
Inovasi tersebut dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditas hasil laut.
Kepala DKP Buteng Muh Rijal mengatakan, rumput laut dan ikan teri tersebut diolah menjadi abon ikan teri, sambal ikan teri, keripik ikan teri, dan keripik rumput laut.
“Sejak Kabupaten Buteng menjadi daerah otonom baru (DOB), hasil laut yang paling unggul itu adalah teri, dan rumput laut. Per tahunnya hasil produksi teri di Kabupaten Buteng mencapai 1.200 ton lebih per tahun, sementara untuk rumput laut 23 ton per tahun,” ujarnya, kemarin.
Lebih lanjut, dia mengatakan, saat ini hampir semua tangkapan teri dan pembudidayaan rumput laut di Buteng dijual dalam bentuk gelondongan, ikan teri di jemur lalu dikirim ke luar daerah, begitu juga dengan rumput laut.
Melihat kondisi ini, DKP Buteng membuat inovasi agar penghasilan pendapatan masyarakat dan keluarga nelayan maupun petani rumput laut bertambah, yakni sebagian ikan teri dan rumput laut diolah menjadi olahan makanan lainnya.
Seperti, sebutnya, abon ikan teri, sambal ikan teri, keripik ikan teri, dan keripik rumput laut.
“Sekarang ini kita sudah bekerja sama dengan teman-teman di Jogja. Bahkan kami sudah anggarkan APBD perubahan untuk mendatangkan ahli pembuatan kemasan untuk olahan rumput laut dan ikan teri,” paparnya.
Kata dia, Saat ini sudah ada olahan-olahan teri dan rumput laut yang tersedia di DKP Buteng. Namun prodak tersebut belum untuk dijual bebas di masyarkat, olahan itu masih sebatas percontohan dan untuk oleh-oleh saja. (m1/nir)