KENDARI, BKK – Badan Pengawas Pemiliham Umum (Bawaslu) Sultra menggandeng seluruh bank yang ada di Bumi Anoa.
Itu dilakukan untuk mencegah terjadinya politik uang pada Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 mendatang.
Ketua Bawaslu Sultra, Hamiruddin Udu mengatakan pelanggaran atau kecurangan dalam setiap momen pemilu yang sering terjadi adalah money politik.
Sehingga, untuk mengantisipasi itu, pihaknya menggandeng seluruh bank yang ada di Sultra. Agar, dalam proses penyaluran dana gelap atau money politik dipemilu 2024 mendatang tidak terjadi.
“Karena pada dasarnya pola distribusi uang berbeda pada pemilu tahun 2014 dengan tahun 2019. Hal tersebut bisa dilakukan oleh oknum-oknum tertentu dalam melancarkan aksinya dengan mentransfer uang kebeberapa orang dengan nominal yang berbeda-beda agar tidak ketahuan,” kata Hamiruddin, Minggu (4/9).
Dalam penaganan money politik ini, jelas dia, pihaknya juga akan memastikan setiap transfer rekening yang ada pada saat pemilu 2024 mendatang. Hal tersebut sangat memungkinkan terjadi karena jejak digital dari pengirim akan ketahuan.
“Dengan kata lain uang tersebut akan diketahui mengalir kesiapa,” terangnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, selain bekerjasama dengan pihak bank, pihaknya juga telah membentuk 500 relawan yang tersebar di seluruh kecamatan hingga desa yang ada di Sultra.
“Jadi kami tegaskan, jika ada salah seorang dari kader partai tertentu sampai mentrasferkan kepada orang-orang kami, maka hal tersebut akan dijadikan bukti sebagai pelanggaran pemilu yang telah dilakukan,” tegasnya.
Dirinnya berharap, kepada teman-teman media, mahasiswa maupun masyarakat agar bisa bekerjasama dalam penanganan pelanggaran pemilu khususnya money politik. (P2/nan)