RAHA, BKK – Pembangunan tembok laut dan breakwater (pemecah gelombang), akhirnya tuntas dibangun di Kelurahan Tampo; Kecamatan Napabalano; Kabupaten Muna.
Itu berkat perhatian dari Anggota DPR-RI daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Tenggara (Sultra) Ir Ridwan Bae.
Pasalnya, anggaran pembangunan proyek tersebut bersumber dari APBN tahun 2022, dari dana aspirasi Wakil Ketua Komisi V DPR-RI itu.
Perwakilan Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Kendari Agus mengatakan, bahwa proyek tembok laut dan pemecah gelombang tersebut akan rampung akhir Oktober 2022.
“Proyek ini akan rampung akhir Oktober 2022. Proyek ini anggarannya bersumber dari APBN tahun 2022 yang berasal dari dana aspirasi pak Ir Ridwan Bae. Total anggarannya sebesar Rp19.200.000.000,” kata Agus di Tampo.
Dia menyebut, bentangan proyek tembok laut ini sepanjang 460 meter. Membentang dari pesisir pelabuhan Tampo hinggga Depot Pertamina Tampo (sebelah kananan pelabuhan, red).
“Sedangkan pembangunan breakwater atau pemecah gelombang dibangun sebanyak 5 buah disepanjang pesisir pantai Tampo (sebelah kiri pelabuhan Tampo).
Di tempat yamg sama, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ir Ridwan Bae menjelaskan, bahwa pembangunan tembok laut pemecah gelombang ini untuk mencegah terjadinya abrasi di pesisir pantai.
“Banyak pemukiman rumah warga di sepanjang pesisir pantai pelabuhan Tampo ini. Apalagi ombak keras, pesisir pantai sudah terkikis dan rumah-rumah warga lambat laun bisa ambruk karena terkikis ombak dan gelombang,” paparnya.
Tapi, lanjutnya, dengan adanya pembangunan tembok laut dan pemecah gelombang ini dia berharap pesisir pantai tidak terkikis air laut dan gelombang. Demikian pula rumah warga, aman dari abrasi. (tri/nir)