KENDARI, BKK – Bank Indonesia melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Tenggara (Sultra) berupaya meneken inflasi di daerah tersebut melalui pengoptimalan gerakan tanam cabai di pekarangan rumah.
Deputi Kepala Perwakilan BI Sultra Adik Afrinaldi mengatakan, strategi BI Sultra dalam meneken inflasi di daerah yaitu melalui pengoptimalan fungsi TPID dengan implementasi 4K yakni ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, serta komunikasi yang efektif.
Dijelaskan, program Tanam Cabai Kendalikan Inflasi (TABE DI), pelaksanaan pasar murah, pelaksanaan kerja sama antar daerah, dan berbagai forum high level meeting dengan OPD terkait untuk berkoordinasi dan menyusun strategi-strategi pengendalian inflasi.
“Termasuk peluncuran Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat,” ucapnya, Sabtu (15/10).
Selain itu, kata Adik, BI juga mendorong perluasan kerja sama antar daerah baik dari sisi komoditas maupun mitra perdagangan serta mengoptimalkan penggunaan dana khusus penanggulangan inflasi.
“Ke depan TPID Sultra akan terus mendorong implementasi teknologi dan integrated farming untuk mendorong produktivitas pada klaster tanaman pangan,” ujarnya.
Adik menambahkan, TPID Sul terus berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Perkebunan dan Hortikiltura, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak), serta Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) dan Satgas Pangan.
“Untuk menjamin ketersediaan pasokan, menjaga kewajaran harga dan menjaga komunikasi efektif,” tutupnya. (cr4)