KENDARI, BKK- Pelaksana Harian (Plh) Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) Ricky menyampaikan, kinerja pasar modal hingga triwulan III 2022 terus membaik seiring dengan perbaikan kondisi perekonomian di Bumi Anoa.
“Bahkan, kinerja pasar modal di Sultra sepanjang 2022 terbilang cukup baik. Hal itu ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah investor dan nilai transaksi jual beli saham,” ujar Ricky, Senin (17/10).
Dibeberkan, hingga September 2022, terdapat penambahan investor sebanyak 3.301 investor baru saham di Sultra. Dengan demikian maka total investor saham di Sultra mencapai 16.624 investor.
Ricky menuturkan, secara presentasi jumlah investor ini bertambah sebanyak 24,7% dari total investor saham di tahun 2021.
“Adapun nilai rata-rata transaksi jual beli saham per bulan selama tahun 2022 sebesar Rp327.683.112.448 atau Rp327,68 miliar. Jumlah ini juga berada di atas nilai transaksi rata-rata di tahun 2021 yang bernilai Rp206.762.250.900 atau Rp206,76 miliar.
Dari data tersebut, sambung Ricky, ada peningkatan sekitar 58% dari sisi nilai rata-rata transaksi per bulan,” ucapnya.
Ricky menuturkan, dari total 16.624 investor, terdapat 11.066 investor yang berada di bawah usia 30 tahun. Ini menandakan kesadaran kaum muda dalam berinvestasi saham di Sultra cukup besar yakni sekitar 66,5% dari total investor yang ada.
“Untuk nilai aset saham yang dimiliki investor di Sultra telah mencapai Rp298 miliar. Nilai tersebut naik sebanyak Rp109 miliar dari total aset saham pada akhir tahun 2021 sebesar Rp189 miliar,” ujarnya.
Ricky mengungkapkan, peningkatan yang terjadi dipicu beberapa hal diantaranya kemudahan dalam mendapatkan akses informasi terkait investasi, pembukaan rekening yang semakin mudah dan cepat, serta potensi keuntungan dalam berinvestasi di Pasar Modal Indonesia.
Selain itu, saat ini sangat mudah bagi masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal, baik itu dalam bentuk saham ataupun reksadana. Pembukaan rekening saham sudah dapat dilakukan secara online maupun berkunjung langsung ke perusahaan sekuritas yang diminati.
“Untuk syaratnya cukup dengan melampirkan KTP, buku tabungan dan dana minimal Rp100.000, yang langsung menjadi saldo awal rekening saham atau reksadana yang bersangkutan,” pungkasnya. (cr4/man)