KENDARI, BKK – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari tengah menyiapkan proses penilaian adipura pada November mendatang.
Pejabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu menjelaskan 13 instrumen penilaian adipura bukan hal yang baru. Sebab, sudah menjadi kebiasaan dan pekerjaan rutin sehingga akan mudah dilakukan.
Olehnya itu, dirinya meminta kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemkot Kendari untuk bersama-sama terlibat dalam menjaga kebersihan Kota Bertakwa ini.
“Semua OPD harus posisi bersih, terserah tim penilaian mau kemana, semua standarnya sama, kemudian pak camat menggerakkan seluruh masyarakat. Karena salah satu indikator keberhasilan camat menurut saya adalah menggerakkan masyarakat,” katanya, saat memimpin rapat persiapan penilaian adipura, Kamis (27/10).
Selain itu, tambah dia, keterlibatan lurah juga dibutuhkan apalagi para RT/RW.
“Satgas adalah organ yang akan melakukan monitoring bagaimana kinerja camat, bagaimana kinerja ASN di wilayah masing-masing, ” tegasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari, Nismawati menjelaskan, 13 indikator penilaian adipura yang akan dilakukan awal November ini yakni, pasar, Rumah Sakit Kota Kendari, taman kota, hutan kota, jalan arteri dan protokol, kampung iklim serta sekolah.
Indikator selanjutnya, sambung dia, pelabuhan dan terminal, pengairan terbuka seperti sungai, pemukiman, perkantoran dan tempat pembuangan akhir (TPA) Puuwatu.
“Pembersihan Kota Kendari sudah mulai dilakukan dengan pemangkasan pepohonan di sejumlah ruas jalan protokol,” tandasnya. (p1/nan)
