KENDARI, BKK – Beberapa hari terakhir, cuaca panas menyengat terjadi pada sejumlah daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Kendari mengukapkan sejumlah penyebabnya.
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Kendari Faizal Habibie mengatakan, dari pengamatan pihaknya, terjadi peningkatan suhu udara 33 sampai 35 derajat celsius.
“Dan untuk Wilayah Sultra tercatat di Kota Kendari yang paling tertinggi maksimumnya 35 derajat celsius, dan ini kemungkinan diprediksi panas menyengat akan berlangsung sampai bulan Desember,” kata Faizal, Kamis (27/10).
Dikatakan, panas menyengat tersebut disebabkan beberapa faktor di antaranya posisi matahari berada di Selatan khatulistiwa dan Sultra berada di Selatan khatulistiwa. Sehingga, pemanasannya sangat maksimal ditambah suhu permukaan air laut yang masih hangat, terutama di Perairan Sultra sehingga menambah penguapan yang masif pada malam hari.
“Sehingga pada malam hari terasa lebih panas karena penguapan yang cukup maksimal karena suhu permukaan air laut cukup hangat di Wilayah Sultra,” jelasnya.
Faizal menyebutkan, saat ini Wilayah Sultra suhunya masih normal, tetapi pada November hingga Desember mendatang Bumi Anoa ini akan merasakan suhu maksimum yang cukup tinggi yakni rata-rata 32 hingga 34 derajat celsius.
Faisal pun mengimbau kepada masyarakat untuk terus mengupdate informasi dari BMKG agar informasi ini bisa terbarukan. Sebab, ke depan akan memasuki musim pancaroba yakni memasuki musim kemarau.
“Peningkatan populasi suhu maksimum kita masih relatif tinggi sehingga terus waspada dan jaga kesehatan dan minum air yang lebih banyak,” pungkasnya. (cr3/ada)