KENDARI, BKK – Bursa Efek Indonesia (BEI) perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatatkan bahwa kinerja pasar modal di Sultra hingga Oktober tahun 2022 terus menunjukkan trend yang membaik.
Pelaksana Harian (PH) Bursa Efek Indonesia perwakilan Sultra, Ricky mengungkapkan, untuk kinerja pasar Mlmodal di Sultra sepanjang tahun 2022 terbilang cukup membaik, ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah investor dan nilai transaksi jual beli saham.
“Jadi, per Oktober tahun 2022, jumlah investor saham di Sultra telah mencapai 17.054 investor, terdapat penambahan investor sebanyak 3.731 investor saham baru yang berasal dari Sultra ini,” ungkapnya, Rabu (23/11).
Dijelaskan, jika dipresentasikan peningkatan jumlah investor di Sultra, maka jumlah ini bertambah sebanyak 28% dari total investor saham di tahun 2021. Adapun rata-rata nilai transaksi jual beli saham per bulan selama tahun 2022 sebesar Rp312,88 miliar.
“Jadi, jumlah ini juga berada diatas nilai transaksi rata-rata di tahun 2021 yang bernilai Rp206,76 miliar. Artinya telah terjadi kenaikan sekitar 51% dari sisi nilai rata-rata transaksi per bulan dibandingkan dengan nilai rata-rata di tahun lalu,” ujarnya.
Dari total 17.054 investor, kata Ricky, terdapat 11.329 investor yang berada di bawah usia 30 tahun. Ini menandakan kesadaran kaum muda dalam berinvestasi saham di Sulawesi Tenggara cukup besar yakni sekitar 66,4% dari total investor yang ada.
Adapun nilai aset saham yang dimiliki oleh investor di Sultra telah mencapai Rp298 miliar, nilai tersebut naik sebanyak Rp109 miliar dari total aset saham pada akhir tahun 2021 sebesar Rp189 miliar.
Ia menambahkan, untuk peningkatan yang terjadi dipicu beberapa hal diantaranya adalah kemudahan dalam mendapatkan akses informasi terkait investasi, pembukaan rekening saham yang dapat dilakukan secara online.
“Kemudian juga berinvestasi saham dapat dimulai dari yang sangat terjangkau oleh semua kalangan, serta banyak potensi keuntungan dalam berinvestasi di pasar modal,” tutupnya. (cr4)