Ekspor Melalui Garuda Tercatat 913 Ton

  • Bagikan

KENDARI, BKK- Total ekspor melalui Garuda Indonesia Cabang Kendari sepanjang Januari-November 2022 tercacat 913 ton.

“Ekspor dari Kendari dengan daerah tujuan ke Singapura, Bangkok, dan Hongkong,” ungkap General Manager (GM) Garuda Indonesia Cabang Kendari Syaiful Bahri, Selasa (13/12).

Adapun produk yang diekspor di dominasi sektor perikanan. Di antaranya, crabs atau kepiting, fresh fish atau ikan segar, tuna, seafood, dan general cargo.

Syaiful menuturkan, kapasitas pesawat Garuda untuk melakukan ekspor yaitu 5 hingga 6 ton sekali terbang. Untuk alurnya, pesawat Garuda Kendari langsung ke Jakarta dan dari Jakarta menuju ke tempat ekspor bahan tersebut.

“Kami juga melayani pengiriman cargo menuju penerbangan internasional dari berbagai jenis komoditi unggulan yang ada di Sulawesi Tenggara (Sultra). Pengiriman komoditas kepiting melalui cargo Garuda yang diekspor ke negara tetangga diharapkan bisa ditingkatkanditingkatkan,” ucapnya.

Syaiful berujar, pengiriman melalui Garuda menawarkan harga terjangkau dengan waktu yang cepat. Pengiriman bisa sampai di hari itu juga, jika ada rute penerbangan ke daerah tujuan ekspor.

“Ekspor melalui Garuda tidak mesti harus memiliki komoditi yang banyak, 50 kg atau 200 kg juga bisa dikirim,” ujarnya.

Syaiful bilang, pengusaha kepiting yang sudah melakukan pengiriman melalui cargo Garuda yaitu dari pengusaha lokal Sultra di Kendari. Kemudian untuk tarif pengiriman per kg dengan tujuan ekspor ke Singapura hanya Rp23.200 bila kirim sampai 1 ton, jika kurang dari 1 ton maka berlaku harga normal sebesar Rp44 ribu per kg.

“Terkait peningkatan ekspor di Sultra, khususnya melalui Garuda Indonesia untuk pengiriman ekspor dari Sultra via udara masih sedikit, kami harap ada peningkatan ekspor via udara yang signifikan,” ucapnya.

Syaiful menambahkan, untuk rata-rata ekspor per bulan melalui Garuda Kendari yakni 83 ton perbulan dengan estimasi kurang lebih 3 ton per hari. Diharapkan ke depan lebih meningkat menjadi 4 hingga 5 ton per hari.

“Kemudian dari segi pengawasan, kami selalu bekerja sama dengan balai karantina Kendari dan Bea Cukai sehingga bisa dipastikan komoditi ekspor tersebut memiliki izin dan kualitas terjamin,” tutupnya. (cr4/man)

  • Bagikan

Exit mobile version