Cegah Inflasi, TPID Lakukan Survey di Distributor dan Pasar

  • Bagikan
Para anggota TPID perwakilan OPD lingkup Pemkot Kendari saat mengikuti rakor dengan Mendagri secara virtual, Senin (26/12). (FOTO: MITA/BKK)

KENDARI, BKK – Tim Pengendali Inflasi Daerah Kota (TPID) Kendari rutin mengelar survey dan pendataan terkait ketersediaan stok pangan strategis di tiap distributor dan pasar.


Itu dilakukan guna mencegah terjadinya inflasi jelang tahun baru 2023 mendatang.


Selain survey yang dilaksanakan, TPID juga bakal mengunakan dana belanja tidak terduga (BTT) subsidi bahan pokok kegiatan bazar pangan murah kecamatan se Kota Kendari.


Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Kendari Hj Hasria mengatakan, pihaknya juga akan berkolaborasi bersama Bank Indonesia, TPID Sultra dan Perum Bulog devisi Regional Sultra untuk melaksanakan pasar murah.


“Itu beberapa langkah yang akan kami lakukan untuk mengantisipasi terjadinya inflasi, menjaga kecukupan stok ketersediaan kebutuhan pokok, keterjangkauan harga, serta kelancaran distribusi menjelang tahun baru,” jelas Hj Hasria saat mengikuti rapat koordinasi dengan Menteri Dalam Negeri secara virtual, Senin (26/12).


Kepala BPS Kota Kendari, Martini menyebutkan, perkembangan harga berbagai komoditas pada November 2022 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Pada November 2022 terjadi Inflasi pertahun sebesar 6,85%, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,19 pada November 2021 menjadi 115,60 pada November 2022.


Komoditas utama penyumbang inflasi Desember 2022 sampai dengan minggu ke empat jika dibandingkan dengan November 2022 adalah telur ayam ras 0,08% (mtm), beras dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,04% (mtm), daging ayam ras, tomat dan cabai rawit masing-masing sebesar 0,03% (mtm), kemudian minyak goreng, rokok kretek filter dan tarif air minum PDAM masing-masing sebesar 0,02% (mtm), serta kangkung, bayam, bensin dan angkutan udara masing-masing sebesar 0,01 (mtm).


Komoditas Penyumbang deflasi Desember 2022 Minggu ke empat yaitu cabai merah dan bawang merah masing-masing sebesar -0,01% (mtm). (cr1/nan)

  • Bagikan

Exit mobile version