KENDARI, BKK – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melakukan evaluasi kinerja terhadap satuan tugas (satgas) penataan Kota Kendari selama 3 bulan bekerja atau efektif 61 kerja.
Hasilnya, satgas berhasil menebang dan memangkas 1.275 pohon di seluruh wilayah Kendari yang dianggap rawan tumbang saat angin datang dan membahayakan pejalan kaki dan pengendara roda 4 maupun roda 2.
Pejabat Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu, Kamis (5/1) mengatakan, kinerja satgas penataan Kota tidak berhenti sampai evaluasi. Akan tetapi, akan bekerja sampai Kota Kendari bisa tertata dengan baik sebagai Ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
“Tahun 2023 ini satgas penataan kota tetap akan dilanjutkan. Terkait sisi pembiayaan, itu akan dibebankan kepada anggaran di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pada mekanisme kerja tugas,” ujarnya.
Ia pun berharap, selain OPD, ada peran aktif seluruh camat untuk terlibat dalam pemberian sosialisasi edukasi kepada masyarakat dalam konteks penataan kawasan Kota Kendari.
“Yang penting itu, setiap agenda penataan kota harus melibatkan masyarakat. Nah saya berharap seluruh camat bisa bertanggung jawab untuk melakukan edukasi kepada masyarakat yang ada di wilayah nya masing-masing,” katanya.
Diketahui, satgas penataan kota terdiri atas beberapa devisi. Yaitu, divisi keindahan, kebersihan, pembangunan, termasuk divisi kesesuaian pemanfaatan ruang. (r1)
