KENDARI, BKK – Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Menaker RI) Dr Hj Ida Fauziyah MSi bersama Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) H Ali Mazi SH meresmikan training center PT Virtue Dragon Nikel Industri (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS), Rabu (15/2), di Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe.
Menaker RI Dr Hj Ida Fauziyah MSi dalam sambutannya mengatakan, pengadaan training center ini menandakan bahwa pihak PT VDNI dan OSS ikut memikirkan persoalan ketenagakerjaan di Indonesia khususnya di Sultra hingga membantu mengurangi angka pengangguran.
“Keberadaan dua perusahaan ini telah banyak membantu pengurangan pengangguran di Sultra dengan penyerapan tenaga kerja lokal,” terangnya.
Ia menyebutkan, Kemenaker RI akan membantu secara total penuntasan kemiskinan, melalui peningkatan kompetensi angkatan kerja yang berdampak pada peningkatan ekonomi.
“Melalui industri yang ada di Sultra, hutang-hutang Indonesia juga bisa lunas. Jadi, mari kita jaga bersama industri ini,” jelasnya.
Keberadaan industri smelter , masih kata dia, harus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar khususnya di sekitar area industri.
“Pihak PT VDNI dan PT OSS harus melakukan dialog juga kepada masyarakat sekitar, sehingga kehadirannya bisa bermanfaat dan dapat menghilangkan sekat antara perusahaan dan masyarakat,” sarannya.
Di tempat yang sama, Gubernur Sultra H Ali Mazi SH juga memberikan apresiasi terhadap PT VDNI dan OSS atas keberadaan training center karena dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan bagi angkatan kerja.
“Peningkatan pendidikan dan keterampilan merupakan hal yang penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya training center ini diharapkan dapat memberikan manfaat,” katanya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Menaker RI Dr Ida Fauziyah MSi yang telah membantu pemerintah provinsi dengan segala kebijakannya, termasuk keberadaan balai pelatihan.
“Kami sangat berterima kasih atas kolaborasi yang baik dengan kami sehingga secara perlahan mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Sultra,” ujarnya.
Hanya saja, tambah dia, persoalan keselamatan dan kesehatan kerja juga menjadi hal yang harus diperhatikan, karena banyak kecelakaan kerja yang terjadi.
“Ini harus diperhatikan bersama, dan menjadi perhatian khusus kita,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur PT VDNI dan PT OSS Tony mengungkapkan, sejauh ini Menaker RI dan Gubernur Sultra telah mendukung dalam pengembangan industri hingga mampu berkembang seperti saat ini.
“Sudah sembilan tahun industri ini berjalan, saya sangat berterima kasih atas segala dukungannya dan mampu menyerap tenaga kerja hingga 40.000,” sebutnya.
Perusahaan sangat memperhatikan tenaga kerja Indonesia, lanjut dia, dengan menggunakan sistem pembelajaran pelatihan bagi tenaga kerja lokal yang dilakukan tenaga kerja asing.
“10 ribu tenaga kerja lokal telah mengikuti pelatihan ini dan pelatihan yang diberikan juga termasuk pembelajaran bahasa asing,” tutupnya.(m1/ada)