KENDARI, BKK – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan sekira 5.000 siswa sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) telah melakukan perekam kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdukcapil Sultra, Muhammad Fadlansyah mengatakan untuk perekaman e-KTP bagi para pelajar di Sultra progresnya terus meningkat.
“Jadi sekarang progresnya baru mencapai 5000an atau sekira 7% dari 74 ribu pemilih pemula dari seluruh sekolah SMA/SMK dan sekolah setingkat SMA se-Sultra,” katanya saat diwawancarai, Senin (20/2).
Dijelaskan, kurangnya jumlah perekaman karena memang ini baru berjalan lebih dari sebulan dan ada keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dari Disdukcapil.
“Untuk kendala secara prinsip belum ada karena kita turun langsung. Disini paling kendalanya keterbatasan SDM. Sebab aparat Dukcapil juga tidak terlalu banyak untuk menjangkau seluruh SMA/SMK sekaligus. Misalkan saja saya kasi contoh yang terbanyak di Kota Kendari lebih dari 9 ribu yang harus direkam sementara operator-operator hanya terbatas beberapa,” jelasnya.
Fadlansyah menyampaikan, untuk memastikan perekaman disekolah setiap harinya aman, tim dari Dukcapil secara langsung turun dan dibuatkan jadwal.
Bahkan sambung dia, perhari tidak bisa langsung tuntas satu sekolah. Sebab setiap sekolah banyak yang harus direkam dan, bisa berhari-hari.
“Jadi target kita, ini tuntas sampai hari pemungutan suara. Karena para siswa yang telah cukup umur sebenarnya sudah masuk dalam daftar penduduk potensial pemilih pemilihan (DP4 ) tetapi kita ingin menjamin jangan sampai karena tidak ada KTP-nya itu tidak bisa memilih. Nah itu yang kita mau pastikan,” ungkapnya.
Fadlansyah berharap, perekaman bisa segera tuntas sesuai target pemilih pemula yang ada di Sultra, meski dengan keterbatasan SDM.
“Kita optimis perekaman Dukcapil di seluruh sekolah yang ada di Sultra bisa tuntas sesuai target yang ada,” tandasnya. (r4/c/nan)