KENDARI, BKK – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyampaikan bahwa sebanyak 312 kios yang tersebar di Sultra telah menjual beras medium sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp9,450 rupiah per kilogram (kg). Hal ini disampaikan langsung Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Sultra Ari Sismanto.
Ari Sismanto mengatakan, badan pangan nasional mendelegasikan kepada Perum Bulog bersama dinas tanaman pangan khusus untuk komoditas beras untuk melakukan penjualan beras dengan sesuai HET.
“Dimana untuk sesuai HET beras medium dengan harga Rp9,450 rupiah per kilogram (kg). Sekarang ini satgas pangan sudah menunjuk 321 kios, baik kios di pasar, rumah pangan kita ditempat-tempat pemukiman dan juga retail modern,” terang Ari, Minggu (26/2).
Dikatakan, di kios tersebut telah dipasang pamflet atau spanduk dengan menjual beras medium dengan harga Rp9,450 rupiah per kilogram. Sambung Ari, beras medium sendiri laris terjual.
“Kita hampir tiap hari lima ton habis. Jadi tersebar di Mandonga, di pasar sentral, pasar Andonohu, di pelabuhan feri penyebrangan, pasar panjang, lawata, pasar PKL, Baruga dan di rumah-rumah pangan kita di konsentrasi masyarakat penduduk di BTN,” jelasnya.
Dia bilang, pihaknya menjual beras sesuai Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan untuk harga beras medium Rp9,450 perkilogram untuk di kabupaten/kota sudah tersebar diantaranya di Kota Baubau.
“Jadi tersebar di 17 kabupaten/kota. Dan untuk wilayah Kendari, Konawe Kepulauan, Konawe Utara sudah 72 kios yang menjual beras program SPHP itu. Untuk wilayah Bombana dan Konsel ada 33 kios, untuk wilayah Baubau, Buton, Buton Selatan, Buton Tengah dan Wakatobi 61, kemudian untuk Muna, Muna Barat dan Buton Utara sebanyak 29 kios selanjutnya di Unaaha ada 55 kios,” ungkapnya.
“Kemudian wilayah Kolaka, Kolaka Utara dan Kolaka Timur sudah 71 kios. Jadi itu diperuntukkan untuk masyarakat berbelanja mendapatkan beras medium dengan harga Rp9,450 perkilogram,” tambahnya.
Ari meminta, kepada seluruh masyarakat agar ikut terlibat, mengawasi dan memantau kios-kios atau rumah pangan yang menjual beras medium yang ditetapkan.
“Jadi tidak boleh naik karena itu ada spanduknya dan jelas terlihat. Jadi silahkan masyarakat berbelanja disitu untuk memenuhi kebutuhan utamanya khusus beras. Jadi stoknya ini dari Bulog dan ini dilakukan sejak Januari 2023. Dan Januari lalu kita bisa menjual sebanyak 3.671 ton,” tandasnya. (r4)