KENDARI, BKK – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus meningkatkan daya saing industri kecil menengah (IKM) yang ada di Bumi Anoa.
Hal ini diungkapkan Kepala Disperindag Sultra, Siti Saleha, Selasa (28/1). Kata dia, pihaknya telah banyak memfasilitasi para IKM dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di seluruh kabupaten/kota demi meningkatkan daya saing.
“Jadi, kami berusaha agar pelaku usaha kita bisa naik tingkat dengan menyediakan sertifikasi halal dan memudahkan perizinan,” ungkapnya.
Dijelaskan, Disperindag juga memberikan ruang promosi bagi pelaku usaha agar bisa mengembangkan usahanya. Pihaknya fokus agar pelaku usaha di Sultra bisa melakukan ekspor yang banyak.
“Tentunya dengan ketersediaan pasokan produk yang kontinyu dan berkualitas. Artinya produknya itu harus selalu ada jika sewaktu-waktu permintaan ekspor meningkat,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, para pelaku usaha terus diberikan pelatihan untuk menjadi ekportir sehingga perlu untuk meningkatkan daya saing.
“Kami juga berkolaborasi dengan Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) Sultra dalam pengembangan pelaku usaha,” ucapnya.
Dia menuturkan, IKM merupakan aktivitas produksi berbagai jenis barang yang digunakan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Sedangkan UMKM merupakan aktivitas pemasaran dari produk-produk yang sudah diproduksi sebelumnya dalam Industri Kecil Menengah.
Saleha menambahkan, Disperindag juga memberikan dukungan anggaran pada pelaku usaha dengan memberikan bantuan peralatan sesuai kebutuhan IKM dan prosedurnya dengan mengadakan proposal untuk pencairan bantuan.
“Jadi, kami melakukan identifikasi dengan memiliki produk yang bisa layak ekspor dan melengkapi perizinan dan sertifikasi halal, sehingga bisa berdaya saing dengan produk diluar Sultra,” tutupnya. (r5/c/nan)