Gubernur Sultra Ali Mazi saat menyerahkan secara simbolis bantuan Logistik Bencana dan Rutilahu kepada masyarakat Buton, Selasa (28/1). (FOTO: FAYSAL/BKK)
KENDARI, BKK – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sultra secara langsung menyerahkan bantuan logistik bencana dan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di Kabupaten Buton. Penyerahan secara langsung dilakukan Gubernur Sultra Ali mazi di dampingi Kadinsos Sultra, Pahri Yamsul, Selasa (28/1).
Gubernur Sultra Ali Mazi mengatakan, bantuan yang diberikan tersebut sebagai upaya Pemprov Sultra menjawab keluhan warga yang masuk di Pemprov Sultra.
“Jadi bantuan logistik bencana dan rumah tidak layak huni yang diserahkan ini sebagai wujud pemerintah hadir untuk masyarakat khususnya di kabupaten Buton,” terang Gubernur usai melakukan audiensi bersama seluruh masyarakat Buton, Selasa (28/2)
Sementara itu, Kepala Dinsos Sultra Pahri Yamsul mengatakan, untuk kegiatan di Buton, akan diserahkan bantuan rutilahu 10 unit dan bantuan logistik bencana. Untuk bantuan logistik diserahkan kepada mereka korban bencana di Kecamatan Siotapina, Desa Kumbewaha sebanyak 14 KK. Dimana bantuan logistik bencana ini, masing-masing penerima berfariasi. Sebab itu merupakan bantuan yang berupa kebutuhan hidup, dengan rincian makanan siap saji, sekira 150 paket, makanan anak 70 paket, tenda gulung 15 lembar, peralatan dapur keluarga 13 paket, tikar 13 lembar, kasur lipat 13 lembar, dan selimut 13 lembar.
“Kita sudah laporkan ke gubernur dan semua penerima sudah siap. Penentuan pemilihan mereka yang menerima bantuan ditentukan teman-teman kabupaten, kita tinggal melanjutkan. Dimana penerima adalah masyarakat yang kurang mampu,” katanya saat diwawancarai wartawan koran ini.
Dijelaskan, untuk bantuan rutilahu diserahkan 10 unit. Masing-masing unit menerima anggaran perbaikan rumah sekira Rp15 juta sehingga seluruh anggaran yang dikucurkan sekira Rp150 juta.
“Dengan total anggaran untuk rutilahu di Buton sekira Rp150 juta untuk 10 unit rumah. Mereka yang menerima adalah masyarakat kurang mampu. Dimana kebutuhan daerah untuk Rutilahu sesungguhnya sebanyak 50 masyarakat, tapi kita punya duit baru untuk 10 unit saja,” jelas Pahri.
Ia menambahkan, terkait banyaknya laporan kebutuhan Rutilahu yang belum terpenuhi, akan diupayakan anggaranya di APBD perubahan. “Karena itu saya juga sudah sampaikan dan laporkan kepada pak gubernur, kita akan upayakan lagi mereka yang belum menerima agar bisa tercover dengan bantuan diperubahan. Tapi kita tidak bisa berjanji sebab semua butuh proses,namun tetap kita upayakan, “kata Pahri.
Ia berharap, stimulan yang diberikan dapat membangkitkan semangat dan meringankan beban masyarakat Buton.
“Inikan hanya sekadar stimulan, mudah-mudahan bisa membangkitkan dan meringankan saudara-saudara kita. Kita akan berupaya bagaimana caranya agar mereka tidak putus asa ketika tertimpa bencana, ” pungkasnya. (r4)