KENDARI, BKK – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari menyiagakan komando penanggulangan darurat bencana. Hal itu dilakukan guna mewaspadai terjadinya bencana akibat cuaca ekstrem seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.
Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu, Selasa (7/3), mengatakan bahwa komando penanggulangan darurat bencana merupakan gabungan dari pemerintah, TNI, dan Polri. Di mana, mereka akan bekerja selama tujuh hari kerja, terhitung sejak 6 Maret 2023 dengan jumlah personil 433 orang.
“Kemarin di hari Minggu kita semua menyaksikan bagaimana bencana hidrometeorologi atau angin yang luar biasa kencangnya telah menyapa Kota Kendari dan kemudian menimbulkan bencana bahkan korban. Tentu ini menjadi perhatian serius untuk kita selalu waspada,” katanya.
Menurut Asmawa, pembentukan komando penanggulangan bencana sebagai bentuk koordinasi antara forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) dan OPD teknis, termasuk instansi lainnya yang ada di Kota Kendari untuk kemudian bersama-sama mencari solusi akan bencana alam.
“Tanggap darurat bencana untuk mencegah dampak dari bencana yang lebih besar, terutama dalam rangka memulihkan situasi dan kondisi Kota Kendari khususnya pelayanan publik,” jelasnya.
“Alhamdulillah sudah kita atasi bersama-sama. Tentu sampai siang ini saya masih menerima laporan, ada hal-hal yang masih membahayakan aktivitas warga, melalui tim satgas komando mari kita selesaikan,” tutupnya. (r1/ada)