BURANGA, BKK – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Utara (Butur) menggelar apel tanggap bencana di halaman upacara Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Butur, Rabu (8/3).
Bupati Butur Muh Ridwan Zakariah memimpin langsung apel tersebut, sekaligus mengecek kelengkapan tanggap bencana untuk mewaspadai cuaca buruk.
Dalam sambutannya, Ridwan mengatakan, perubahan cuaca ekstrem dapat membawa dampak tersendiri terhadap terjadinya bencana hidrometeorologi terutama pada daerah pesisir dan dataran rendah seperti Butur.
Dengan demikian, Ridwan menegaskan, kepada semua stakeholder untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan baik secara sumber daya personel maupun sumber daya peralatan yang dimiliki.
“Merujuk informasi prakiraan peringatan dini cuaca di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dirilis oleh BMKG untuk periode Januari sampai dengan Maret, Butur salah satu daerah berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang,” katanya.
Ia mengatakan, fenomena alam ini terbukti beberapa waktu lalu telah terjadi angin puting beliung yang mengakibatkan kerusakan pada bangunan pasar di Kecamatan Wakorumba Utara dan beberapa daerah lainnya yang merusak permukiman warga.
“Meski bencana tersebut tidak diharapkan. Namun, harus tetap siaga serta selalu waspada apabila sewaktu-waktu terjadi bencana,” ujarnya.
Sejauh ini, aku dia, Pemkab Butur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) beserta instansi terkait lainnya terus berperan serta menghadapi kemungkinan terjadinya potensi ancaman bencana tersebut.
Namun demikian, lanjutnya, penanggulangan bencana alam bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, TNI, Polri, SAR maupun Instansi terkait semata. Akan tetapi, merupakan panggilan kemanusiaan dan menjadi tanggung jawab bersama seluruh masyarakat, termasuk kalangan dunia usaha, akademisi, termasuk dari unsur media.
Ia menambahkan, mengutip arahan Presiden Republik Indonesia pada pembukaan Rakornas Penanggulangan Bencana 2023, ada beberapa poin yang menjadi rujukan, antara lain memprioritaskan kesiagaan dan kewaspadaan masyarakat, pengelolaan tata ruang dan perizinan pembangunan harus berbasis mitigasi bencana, dan identifikasi risiko bencana di daerah masing-masing.
“Dengan tim yang solid dan perlengkapan yang siap akan membawa kita pada penanganan bencana yang lebih baik, mengingat kondisi cuaca saat ini yang tidak dapat diprediksi dan berpotensi menimbulkan bencana alam. Sekalipun demikian, kita tetap berharap agar daerah kita yang tercinta ini selalu terhindar dari bencana,” tutupnya.
Diketahui, turut hadir dalam giat apel itu adalah Sekretaris Daerah Butur Muhammad Hardhy Muslim, Kapolres Butur AKBP Herman Setiadi, Wakapolres Butur Kompol Dedi Hartoyo, Pasi Intel Dim 1429 Butur Lettu Inf Rusli, Plt Kepala BPBD La Nita, para staf ahli bupati dan asisten setda serta pimpinan OPD dan perwira polisi lingkup Polres Butur.
Adapun peserta Apel kali ini terdiri dari pasukan TNI, Polri, Satpol PP, BPBD, Dishub, Tagana Dinsos, PMI, Dinkes dan Utusan ASN dari masing-masing OPD lingkup Pemkab Butur, serta menghadirkan perlengkapan penanggulangan bencana. (dar/ada)