RAHA, BKK – Harga jagung di Kabupaten Muna hingga saat ini masih rendah. Perkilonya dibeli dengan harga Rp2.000 rupiah.
Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Tanaman Pangan Perkebunan dan Holtikultura Kabupaten Muna ini, Anwar Agigi, Senin (13/3). Dia mengatakan, harga pihaknya membeli jagung ke petani sebesar Rp2.000 rupiah, tapi itu jagung tongkol.
“Jadi, jagung yang masih utuh berikut tongkolnya, bukan jagung yang sudah dipipil. Karena di pabrik jagung kita lengkap dengan alat pemipilnya,” ujarnya.
Dijelaskan, pembelian jagung yang masih utuh, karena pihak investor jagung ingin jagung yang punya kriteria kadar air yang sudah ditentukan.
“Dipabrik ini lengkap alat pengering jagung, jadi jagung yang dibeli berikut tongkolnya, akan dikeringkan di pabrik ini, juga agar kadar airnya sesuai standar yang dinginkan. Kemudian kulit dan tongkol jagung akan diolah lagi jadi bahan bakar briket, untuk kebutuhan tungku di pabrik ini,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, harga jagung sebesar Rp2.000 perkilo gram itu dibeli langsung ke para petani di kebunnya.
“Nah, karena kita beli langsung ke petani jagung di kebunnya, makanya dikenakan ongkos transport sebesar Rp200 per kg. Kalau petani itu ada transport sendiri, ya petani itu sendiri yang dapat ongkos transportnya. Kalau tidak ada, biaya transport diatur antara pembeli dan petani, tapi biasanya Rp200 per kg,” pungkas Anwar Agigi.
Sebelumnya Deputi Kemenko Muh Saifullah yang datang saat Musrenbang tingkat Kabupaten Muna tanggal 7 Maret 2023, telah menyampaikan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna, jika harga pembelian jagung kepada para petani harus kompetitif. Jika rendah, maka Pemkab Muna harus membicarakan hal ini ke pemerintah pusat. (tri/nir)