KENDARI, BKK – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari meresmikan kampung Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah yang terletak di salah satu perumahan di Kecamatan Mandonga.
Kepala BI Sultra Doni Septadijaya mengungkapkan, kampung yang diresmikan tersebut merupakan pilot project agar masyarakat dapat mengenal karakteristik dan desain rupiah, memperlakukan rupiah secara tepat, serta menjaganya dari kejahatan uang palsu.
“Jadi, masyarakat penting untuk mengenali, cinta, bangga dan paham rupiah. Dan itu tugas BI sebagai bank sentral yaitu menjaga kestabilan nilai rupiah,” ungkapnya, Selasa (28/3).
Dijelaskan, kampung CBP rupiah berperan memberikan pemahaman akan kemampuan masyarakat dalam memahami rupiah sebagai alat pembayaran yang sah.
“Kemudian juga memberikan edukasi kepada masyarakat akan peran rupiah dalam peredarannya, menjaga stabilitas serta fungsinya sebagai alat penyimpan bagi masyarakat,” ucapnya.
Doni menuturkan, dalam rangka menghindari maraknya peredaran uang palsu, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya kepada masyarakat melalui peningkatan pemahaman uang rupiah, salah satunya cinta, bangga dan paham rupiah.
“Kita juga lakukan sosialisasi ke masyarakat untuk distribusi uang asli agar bisa dikenali dengan baik, selain itu kami juga menggunakan media sosial yang kita punya untuk terus sosialisasi terkait keaslian uang rupiah,” ujarnya
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kendari, Ridwansyah Taridala mengungkapkan, rasa terima kasih pada BI Sultra yang telah menetapkan Kota Kendari sebagai pilot project cinta, bangga dan paham rupiah karena rupiah merupakan simbol kedaulatan negara.
“Semakin banyak masyarakat yang paham, insyaallah kecintaan terhadap rupiah semakin bagus,” tutupnya. (r5/man)
